Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wabah Virus Corona

6 Negara yang Berhasil Sembuhkan Warganya yang Positif Virus Corona, Indonesia Pasti Bisa!

Virus ini dapat disembuhkan, bahkan jumlah pasien yang sembuh sangat banyak ketimbang pasien meninggal.

Editor: Alexander Pattyranie
thewuhanvirus.com
Peta penyebaran virus corona hingga Rabu 4 Maret 2020 pukul 17.56 Wita. 

Namun demikian, pemerintah Iran tidak tinggal diam.

Cara-cara pencegahan terus dilakukan sampai sekarang.

Dilansir dari The Wall Street Journal, pemerintah Iran telah mengerahkan puluhan ribu tim untuk melakukan pemeriksaan dari pintu-ke-pintu di seluruh penjuru negeri.

Sejumlah drones juga diterbangkan untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke jalanan.

5. Vietnam

Vietnam telah mengonfirmasi semua pasiennya yang menderita virus corona telah pulih dan dipulangkan dari rumah sakit.

Terdapat 16 pasien yang sebelumnya dikonfirmasi positif Covid-19, termasuk pasien tertua berusia 73 tahun telah sembuh dan diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada Rabu (26/2/2020).

Perwakilan WHO di Vietnam, Dr Kidong Park, menghubungkan kesuksesan pemerintah Vietnam sebagai buah dari sikap proakif dan konsistensi sepanjang respons yang dilakukan.

13 Februari 2020, pemerintah setempat memerintahkan seluruh penduduk Son Loi sebanyak 10.600 jiwa, untuk tinggal dalam isolasi selama 20 hari, setelah lebih banyak kasus dikonfirmasi.

"Belum ada obat untuk virus ini.

Kami bergantung dan mengandalkan prinsip-prinsip fundamental," kata Deputi Menteri Kesehatan, Nguyen Thanh Long.

Pekerja kesehatan kemudian diperintahkan untuk mengikuti beberapa protokol guna menguji infeksi dan tingkat keparahannya.

Selain itu, pemerintah juga mengungkapkan bahwa keamanan dari para pelajar harus diutamakan.

Kementerian pun menginstruksikan sekolah-sekolah untuk melakukan pembersihan ruang kelas sebelum murid-murid melanjutkan kelasnya.

Pelarangan impor hewan liar juga diberlakukan di Vietnam.

Sebab, Vietnam adalah tempat perdagangan dan konsumsi hewan liar.

Larangan tersebut diperintahkan oleh Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc pada 28 Januari lalu.

Departemen Perlindungan Hutan juga memberlakukan pelarangan sementara pemintahan hewan liar keluar Vietnam hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Kemudian pada Jumat (28/2/2020), Vietnam mengumumkan penangguhan sementara visa bagi warga negara Korea Selatan mulai Sabtu (29/2/2020).

Di waktu yang sama, Vietnam juga mengumumkan bahwa wisatawan dari Iran dan Italia harus menjalani 14 hari karantina setelah kedatangan.

6. Amerika Serikat (AS)

"Sekitar satu juta tes akan dilakukan akhir pekan ini," ucap Komisaris Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS, Stephen Hahn.

Kebijakan ini ditempuh Negeri "Uncle Sam" usai 102 kasus infeksi virus corona ditemukan di AS dan 6 orang meninggal dunia.

Laboratorium militer pemerintah Amerika Serikat (AS) sedang bekerja untuk mengembangkan vaksin virus corona Covid-19.

Kemudian pejabat-pejabat tinggi di Kementerian Kesehatan AS mengatakan, vaksin akan siap 18 bulan lagi.

Peralatan pelindung dan alat uji sedang didistribusikan ke fasilitas militer AS.

7. Indonesia

Sementara di Indonesia, Presiden Jokowi telah mengumumkan kasus pertama virus corona atau Covid-19 yang terjadi di Indonesia, Senin (2/3/2020).

Jokowi menyatakan, ada dua orang warga negara Indonesia (WNI) yang positif terinfeksi.

Mereka adalah pasangan ibu dan anak.

Dua orang yang positif terinfeksi virus corona itu kini dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

Selain pasien yang positif terinfeksi virus corona, ada pula warga yang diduga terpapar virus tersebut di Jakarta dan sekitarnya.

Mereka sedang dalam pemantauan dan pengawasan pemerintah.

Berikut informasi mengenai masuknya virus corona ke Indonesia terkini yang dihimpun Kompas.com (jaringan SURYA.co.id) hingga Selasa (3/3/2020).

2 pasien positif corona

Saat ini ada dua WNI yang dinyatakan terinfeksi virus corona.

Mereka adalah pasangan ibu (64) dan anak (31) warga Depok yang tertular dari warga negara Jepang.

Perempuan yang berusia 31 tahun dan WN Jepang tersebut berada dalam acara yang sama pada 14 Februari 2020.

Saat itu, keduanya menghadiri Latin Nite di salah satu restoran di Kemang, Jakarta.

Para pengunjung berdansa di tempat tersebut. Baca juga: Lebih dari 48.000 Orang Sembuh dari Virus Corona, Kok Bisa?

Kemudian pada 16 Februari, perempuan tersebut mengalami batuk-batuk.

Saat itu, dia berobat ke rumah sakit dengan status rawat jalan.

Setelah itu, kondisinya tidak membaik. Dia kemudian sesak, demam, dan batuk-batuk.

Akhirnya, dia memilih dirawat pada 26 Februari, di salah satu rumah sakit di Depok.

Kemudian, pada 28 Februari 2020, perempuan itu mendapat informasi bahwa WN Jepang positif corona. WN Jepang itu dirawat di Malaysia.

Informasi itu kemudian disampaikan perempuan tersebut kepada dokter.

Rupanya, perempuan itu menularkan corona kepada ibunya.

Akhirnya, keduanya dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso pada 1 Maret 2020. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, Mohammad Syahril, menyampaikan, kondisi dua pasien yang positif virus corona semakin membaik.

"Alhamdulillah kedua pasien positif corona ini kondisinya membaik," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Selasa (3/3/2020).

Syahril menyampaikan, saat pertama kali dirawat di RSPI Sulianti Saroso, kedua orang tersebut dalam kondisi demam dan batuk.

"Demam tidak ada lagi, tinggal batuk-batuk yang sedikit, tidak sesak napas, makan oke," ucap Syahril.

Selain itu, kedua orang tersebut sudah bisa berkomunikasi dengan baik.

Meski kondisinya sudah membaik, kedua orang itu harus menunggu hingga lima hari setelah pengecekan pertama untuk pengecekan ulang virus corona.

Apabila nanti dinyatakan negatif, pasien harus melewati satu kali pemeriksaan terakhir yang menyatakan negatif sebelum bisa dipulangkan.

7 orang dirawat di RSPI Sulianti Saroso

Syahril menyampaikan, saat ini ada enam orang yang diisolasi di RSPI Sulianti Saroso.

Dua orang di antaranya merupakan pasien positif corona.

Sementara sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan.

Syahril mengatakan, keempat orang tersebut baru masuk ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3/2020) malam.

"Tadi malam ada pasien masuk empat orang, sementara dalam isolasi dan sudah diperiksa.

Dia masuk dengan batuk, demam, dan juga ada sakit tenggorokan," kata Syahril.

Syahril menyampaikan, pihaknya telah mengambil sampel dari tubuh korban dan diperiksakan di laboratorium.

"Besok pagi sudah ada hasilnya," ujar Syahril.

Selain itu, pihak rumah sakit juga sudah memeriksa seorang asisten rumah tangga dan tukang kebun yang bekerja di rumah dua pasien positif virus corona di Depok.

Keduanya diizinkan pulang pada Senin malam, setelah dinyatakan negatif Covid-19.

Pada Selasa siang, satu orang pasien berjenis kelamin pria (26) diantar menggunakan mobil ambulans RSUD Depok ke ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara sekitar pukul 13.00 WIB.

Pria tersebut menunjukkan gejala mirip infeksi virus Corona ketika memeriksakan diri ke RSUD Depok, beberapa jam sebelum dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

"Kalau dari KTP-nya sih, bukan warga Depok. Iya (Jakarta)," kata Humas RSUD Depok, Stya Hadi kepada Kompas.com (jaringan SURYA.co.id), Selasa siang.

"Ini sifatnya dugaan.

Pasien yang diduga ke arah Corona.

Diduga dengan gejala-gejala yang sudah kami analisis sebelumnya, dan sebelumnya pasien itu ada riwayat pulang dari China 1 bulan yang lalu," ia menambahkan.

Stya menjelaskan, pria tersebut belum sempat dirawat di RSUD Depok lantaran baru memeriksakan dirinya Selasa siang.

Sesuai instruksi RSPI Sulianti Saroso, pria itu langsung dibawa ke sana untuk diperiksa lebih lanjut.

"Baru hari ini (diperiksa). Kami koordinasi dulu dengan RSPI. RSPI kemudian minta langsung dibawa ke sana," ia berujar.

247 orang dalam pemantauan

Catatan Kompas.com, ada 247 orang yang saat ini masuk dalam kategori pemantauan terkait virus corona di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tangerang.

Rinciannya, di Jakarta ada 136 orang yang dipantau hingga Senin siang kemarin.

Dari angka tersebut, 115 sudah dinyatakan sehat dan 21 orang masih dipantau Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Sementara di Bekasi, saat ini ada 18 orang yang berada dalam pemantauan Dinas Kesehatan Kota Bekasi.

Di Depok, ada 73 orang yang kini dalam pemantauan Pemerintah Kota Depok terkait penyebaran virus corona.

Mereka merupakan para petugas medis yang sempat berinteraksi dengan dua pasien yang kini positif menderita Covid-19.

Kedua pasien itu sempat berobat di RS Mitra Keluarga Depok sebelum akhirnya dipindahkan ke RSPI Sulianti Saroso.

Terakhir, di Kota Tangerang, ada 20 orang yang dalam pemantauan Pemerintah Kota Tangerang.

Orang yang masuk kategori pemantauan adalah orang-orang mengalami gejala ringan dan pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit.

Mereka diisolasi di rumah atau dirawat di rumah sakit non-rujukan.

36 orang dalam pengawasan

Selain orang dalam pemantauan, khusus di Jakarta, ada pula 36 orang yang masuk kategori pengawasan dan sudah menjalani pemeriksaan laboratorium per kemarin siang.

Hasilnya, 28 orang dinyatakan tidak terjangkit virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti menuturkan, 11 orang lainnya masih dirawat di tiga rumah sakit rujukan, yakni RSPI Sulianti Saroso, Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, dan Rumah Sakit Persahabatan.

Widyastuti tidak menjelaskan apakah 11 orang tersebut dinyatakan terjangkit Covid-19 atau tidak.

"11 (orang) masih dilakukan perawatan," ucap Widyastuti, kemarin.

Orang yang masuk kategori pengawasan adalah orang-orang yang mengalami gejala lebih berat dan pernah melakukan perjalanan ke negara terjangkit.

Mereka dirawat di rumah sakit rujukan.

3 konser dibatalkan

Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) DKI Jakarta menangguhkan izin tiga konser yang awalnya akan berlangsung di Jakarta pada Maret ini.

Dinas PMPTSP menangguhkan izin tersebut imbas sudah masuknya virus corona atau Covid-19 ke Indonesia.

"Untuk tanda daftar pertunjukan temporer ada tiga yang sudah masuk, untuk sementara kami tangguhkan, Head in the Clouds, Babymetal, dan Foals Live in Jakarta," ujar Kepala Dinas PMPTSP DKI Jakarta Benni Aguscandra saat dihubungi, Selasa (3/3/2020).

Langkah Kementerian Kesehatan

Langkah Kemenkes Tak hanya berupaya menenangkan publik, Kementerian Kesehatan juga telah melakukan upaya untuk menanggulangi virus Corona.

Salah satunya dengan menambah jumlah rumah sakit rujukan bagi pasien suspect Corona.

Direktur Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Bambang Wibowo mengatakan, Kemenkes sebelumnya telah menyiapkan seratus rumah sakit untuk rujukan pasien suspect Corona.

"Kita punya 100 rumah sakit rujukan, semua itu sudah disiapkan.

Tapi kemudian ini akan diperluas karena kita harus melihat potensi itu, sedang dipersiapkan, nanti ada 32 yang akan ditambahkan untuk menjadi rumah sakit rujukan," kata Bambang.

Bambang menuturkan, rumah sakit yang ditetapkan sebagai rumah sakit akan melakukan simulasi bersama seluruh komponen antara lain dinas kesehatan dan pusat kesehatan primer setempat.

"Simulasi tidak dilakukan sendiri, termasuk rujukan fasilitas kesehatan itu dilakukan.

Termasuk bagaimana standar mengambil material, kemudian media yang digunakan, kemudian transportnya seperti apa, semua sudah distrandarisasi," kata Bambang.

Biaya layanan kesehatan itu juga akan dibebankan kepada Negara dan sehingga para pasien tidak perlu merogoh kocek mereka.

Hal ini tertuang dalam dalam Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Corona Virus Sebagai Penyakit Dapat Menimbulkan Wabah dan Penanggulangannya yang diteken Terawan pada 4 Februari 2020.

"Segala bentuk pembiayaan dalam rangka upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud Diktum KEDUA dibebankan pada anggaran Kementerian Kesehatan, pemerintah daerah, dan/atau sumber dana lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," bunyi diktum kedua Kepmenkes tersebut.

Adapun diktum kedua Kepmenkes itu menyebutkan sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait penyebaran virus Corona.

Salah satunya, menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan perawatan dan rujukan serta fasilitas penunjang seperti laboratorium dan bahan logistik kesehatan yang diperlukan beserta jejaringnya secara terpadu dan berkelanjutan.

"Pembiayaan sebagaimana dimaksud Diktum KEEMPAT termasuk untuk biaya perawatan bagi kasus suspek yang dilaporkan sebelum Keputusan Menteri ini mulai berlaku dengan mengacu pada pembiayaan pasien penyakit infeksi emerging tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," bunyi diktum kelima Kepmenkes itu.

Selain itu, Kemenkes juga memantau 48 orang yang diduga melakukan kontak dengan dua orang warga Depok yang positif terinfeksi virus Corona.

"Untuk sementara, aku ngomomg sementara ya.

First contact, second contact, third contact, kita sudah sampai ke angka 48 orang," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Pemyakit Kemenkes Anung Sugihantono.

Anung menuturkan, 48 orang tersebut diklasifikasikan ke dalam tiga kategori yakni kontak erat, kontak dekat, dan kontak dalam satu ruangan dengan orang yang terinfeksi atau kontak area.

Anung menyebut, orang yang masuk dalam kategori kontak erat diwajibkan melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi apakah ia terinfeksi virus corona atau tidak.

"Tetapi kalau saya dekat dengan dinyatakan positif saya berada di dalam proses pemantauan kalau jumlahnya lebih dari satu maka pemantauan ini bisa dilakukan pengambilan sampel secara acak untuk kemudian dilakukan pemeriksaan," ujar Anung.

Adapun orang yang masuk kategori berada dalam satu ruangan dengan orang yang terinfeksi corona juga akan dipantau kondisinya.

Ya, Indonesia juga pasti bisa mengalahkan virus corona.

BERITA TERPOPULER :

 PT Pos Indonesia Buka Lowongan Kerja, Lulusan SMA SMK, Penghasilan Besar, Buka & Daftar di Link Ini!

 Promo Serba Rp 5 Ribu Alfamart Mulai Hari Ini Hingga 15 Maret, Ada Juga Promo KFC Beli 1 Gratis 1

 Intip Fasilitas Rumah Baru Raffi Ahmad yang Dibeli di Samping Kediamannya, Disiapkan Untuk Sosok Ini

TONTON JUGA :

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Ini 6 Negara yang Telah Berhasil Sembuhkan Pasien Positif Virus Corona, Indonesia Pasti Bisa!

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved