Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

WNI Eks ISIS

WNI Eks ISIS Mengemis Minta Pulang, ISIS Tak Seperti Dulu Meski Terima Uang Rp 41 Miliar Setiap Hari

Pukulan pada 2017 adalah saat ISIS harus kehilangan ibu kota de facto-nya, Raqqa di Suriah Utara dan kota bersejarahnya, Mosul, di Irak Utara.

Editor: Frandi Piring
BBC
Penampakan WNI eks ISIS di kamp pengungsi Al-Hol, Suriah Timur. 

"Kaum Kurdi mengatakan bahwa mereka berupaya menutupnya, tapi ada saja yang menyogok penjaga perbatasan, menyogok sejumlah orang lainnya dan barang-barang diloloskan."

Kelompok IS menjual minyak selundupannya dengan potongan antara US$ 25 hingga 60 atau Rp 299 ribu hingga Rp 718 ribu untuk tiap barel minyak yang biasanya terjual dengan harga lebih dari US$100 dolar atau Rp 1,2 juta.

Anggota perempuan ISIS.
Anggota perempuan ISIS. (NET)

Namun demikian, keuntungan total dari minyak sudah lebih dari US$ 3 juta tiap harinya, kata Luay al-Khatteeb,

seorang peneliti tamu di Brookings Institution yang berada di Doha Center di Qatar.

Kelompok itu juga meraup jutaan dolar lagi dari penyelundupan benda-benda antik keluar Irak untuk dijual di Turki, kata al-Khatteeb.

Lalu ada jutaan dolar lagi dari penyelundupan manusia, yaitu jual beli wanita dan anak-anak sebagai budak-budak syahwat.

Pemasukan lain berasal dari pemerasan, uang tebusan dari para tawanan yang diculik dan penjarahan terang-terangan segala benda di kota-kota yang dicaplok kelompok itu, kata para analis.

Namun, menurut Mattisan Rowan dalam ISIS After the Caliphate yang dipublikasikan 28/11/2017, sejak November 2017, ISIS telah berantakan setelah kehilangan 98% daerah kekuasaan.

Lebih dari 60.000 petarungnya tewas dan 130 lebih dari pemimpinnya dibunuh.

Pendapatan mereka juga merosot menjadi 16 juta USD sebulan pada 2017.

Kejayaan ISIS berkunci pada kota Mosul, sebuah kota terbesar kedua di Irak yang kemudian dijadikan pusat kekuasaan.

Hal ini telah dijelaskan oleh Lina Khatib, penulis buku What the Takeover of Mosul Means for ISIS (2014) bahwa Mosul menjadi kemenangan moral dan taktis bagi ISIS,

dan ia sudah memperingatkan negara Barat dan Arab untuk mengubah kebijakan mereka atas Suriah dan Irak sebelum ISIS menjadi teroris internasional.

Umpan

Layaknya orang-orang Troya yang menganggap patung kuda itu sebuah hadiah, saat ini orang-orang menganggap jika ISIS telah mati di Suriah dan Irak, sesuatu yang salah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved