Kasus Pembunuhan di Bolsel
Polsek Pinolosian Tegaskan Masih Lakukan Penyelidikan Terkait Pembunuhan di Kombot
Meski masih belum menemukan siapa dapang dari tewasnya Fidyawati Bonde, bocah asal Bolsel yang ditemukan tewas tanpa busana di kebun
Penulis: Nielton Durado | Editor: David_Kusuma
TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski masih belum menemukan siapa dapang dari tewasnya Fidyawati Bonde, bocah asal Bolsel yang ditemukan tewas tanpa busana di kebun.
Namun Polsek Pinolosian memastikan jika pihaknya masih terus melakukan penyelidikan.
Hal ini dikatakan oleh Kapolsek Pinolosian Iptu Budi Priyanto, ketika dihubungi Tribun Manado, Jumat (14/2/2020).
Menurutnya, pihaknya masih tetap memeriksa beberapa saksi dalam kasus tersebut.
• BREAKING NEWS! Setahun Pembunuh Anaknya Belum Ditemukan, Ibu Fidyawati Kirim Foto ke Polisi
"Belum ditutup, kami tetap lakukan pemantauan. Tapi kendalanya memang tak ada saksi yang melihat langsung kejadian tersebut," ujarnya.
Perwira dua balok itu mengaku jika keterangan dari para saksi selalu berubah-ubah.
"Ini memang tanggung jawab kami, tapi dalam penyelidikan kami memang mendapati banyak kendala," tegas dia.
Budi juga berharap masyarakat bersabar.
• Kapolsek Cantik di Jajaran Polresta Manado Ini Jabat Kasat Lantas Polres Minut
"Tolong percayakan prosesnya pada kepolisian," tegasnya.
Sebelumnya diketahui, Warga Desa Kombot, Kecamatan Pinolosian, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) dihebohkan dengan penemuan mayat gadis bernama Fidya Bonde yang berusia 13 tahun dalam kondisi tanpa busana di Perkebunan Cengkih pada Selasa (5/2/19)
Jasad tersebut ditemukan pertama kali oleh Saad Paputungan.
Dia mengatakan, peristiwa penemuan mayat tersebut berawal pada saat dirinya berangkat ke kebunnya yang tidak jauh dari desa.
• Besok 1.212 Peserta CPNS Boltim Bakal Ujian SKD, Rezha Mamonto Berharap Banyak yang Lolos
"Setelah sampai ke kebun saya melihat gubuk di kebun sudah berantakan dan menemukan celana dalam milik perempuan," ungkap Saad Paputungan
Merasa ada yang janggal, dia kembali ke kampung dan melaporkan hal tersebut kepada sejumlah warga.
"Kemudian bersama dua orang warga bernama Helmi Laimo (45) dan Ismail Paputungan (40) kembali ke gubuk," ungkapnya.