Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dokter Penyebar Informasi Virus Corona Meninggal, Sempat Dicibir Sebar Hoaks, Kini Dianggap Pahlawan

Dokter yang mendeteksi virus corona sepuluh hari sebelum mewabah di Wuhan, China, ini akhirnya meninggal dunia pada Kamis (6/2/2020) kemarin

Editor: Finneke Wolajan
(WEIBO, thinkchina.sg/onlineindus.com) Istimewa Via TribunStyle.com
Dokter Li Wenliang 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar mengenai virus corona pertama kali diumumkan oleh seorang dokter bernama Li Wenliang.

Dokter yang mendeteksi virus corona sepuluh hari sebelum mewabah di Wuhan, China, ini akhirnya meninggal dunia pada Kamis (6/2/2020) kemarin.

Dokter Li Wenliang menghembuskan nafar terakhirnya pada usia yang cukup muda yakni 34 tahun.

Jumlah korban virus corona terus bertambah, 14.548 orang positif terinfeksi virus corona, 304 orang tewas akibat virus corona dan 332 orang sembuh dari virus corona.
Jumlah korban virus corona terus bertambah (Daily Mail)

Dokter Li Wenliang diketahui juga terinfeksi virus corona.

Dokter Li Wenliang meninggalkan seorang anak dan istri yang tengah mengandung buah hati mereka yang kedua.

Kepergian Li Wenliang meninggalkan duka yang mendalam bagi masyarakat Wuhan.

Sebelumnya ia pernah dicibir lantaran disebut menyebarkan berita bohong, dugaan Li Wenliang soal virus corona benar adanya terjadi.

Sebelum kepergiannya, warga pun sempat menyebut dokter Li Wenliang sebagai pahlawan.

Li Wenliang adalah satu-satunya dokter yang mampu mendeteksi gejala virus corona di awal penyebarannya.

Ia pun sempat memberitahukan penemuannya tersebut kepada rekan-rekan medis.

Bayi di Wuhan Positif Virus Corona Setelah 30 Jam Lahir, Jumlah Korban Meninggal Capai 636 Orang

Profesor Amin Menjelaskan Kemungkinan Virus Corona Sudah Muncul di Indonesia Namun Belum Terdeteksi

Ahli Sebut Ruang Terbatas Jadi Paling Berbahaya bagi Penyebaran Virus Corona: Lift hingga Kantor

Hal itu ditulis Li lewat pesan di grup obrolan pada 30 Desember 2019 lalu.

"Halo semua. Ini Li Wenliang, dokter mata dari Rumah Sakit Pusat Wuhan," katanya dalam unggahan pertamanya.

Li berusaha meminta agar rekan-rekannya sesama dokter dapat berhati-hati saat menangani penyakit baru yang misterius.

Saat itu Dr Li dan kebanyakan rekannya tidak tahu bahwa penyakit itu berasal dari virus corona baru.

Sesudah sakit, Dr Li mengunggah di media sosial Weibo kenapa pihak berwenang masih menyatakan tak ada staf medis yang terinfeksi.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved