Pembunuhan Jenderal Iran
Dalang Pembunuhan Jenderal Iran, Miliki Rencana Sejak 2016, Tak Mau Pensiun Sebelum Soleimani Gugur
Keputusan Donald Trump untuk melancarkan serangan kepada Iran dan membunuh Qasem Soleimani rupanya tak serta merta berdasarkan keinginannya sendiri.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Keputusan Donald Trump untuk melancarkan serangan kepada Iran dan membunuh Qasem Soleimani rupanya tak serta merta berdasarkan keinginannya sendiri.
Dilansir dari CNN, keputusan ini merupakan tindakan atas dorongan salah satu orang terdekatnya.
Namun siapa orang yang merencanakan tindakan tersebut hingga membuat ketegangan kedua negara meningkat?
Orang tersebut juga merupakan orang yang memberikan peringatan jika Soleimani adalah 'pria jahat'.
Bahkan, dalang tersebut telah merencanakan pembunuhan Soleimani selama 1 dekade penuh.
Adalah Mike Pompeo, Menteri Luar Negeri dalam pemerintahan Donald Trump, yang menyetir Donald Trump untuk melaksanakan serangan kepada Iran.
Tujuannya rupanya adalah untuk menyingkirkan Jenderal Soleimani 'dari medan perang'.
Rupanya, Pompeo meyakini jika semua akar permasalahan Timur Tengah adalah Iran, dan ia terfokus kepada Soleimani, pemimpin bayangan Iran, perancang sponsor terorisme yang dilakukan Iran di seluruh wilayah Timur Tengah.
Dilansir dari CNN, Pompeo menyatakan, "kami mengambil orang jahat dari medan perang, kami membuat keputusan yang benar."
Hal itu ia ucapkan pada 5/1/2020, bersamaan dengannya memberitakan kepada ABC News jika pembunuhan Soleimani adalah hal penting "karena orang ini adalah lem, yang merancang semua plot melawan Amerika, menyebabkan hidup Amerika dalam risiko besar."

Motif Pompeo menyingkirkan Soleimani bukanlah motif pribadi karena menurutnya dia seorang teroris dan perancang kekacauan.
Ia telah lama merencanakan pembunuhan Soleimani, sampai ia berusaha membuat visa di tahun 2016 untuk masa tinggal di Iran saat ia masih seorang anggota kongres di Kansas.
Saat itu, ia mengaku ia hendak ke sana untuk memonitor pemilihan umum, tetapi ia juga mengatakan tidak langsung jika ia ingin mengkonfrontasi Soleimani saat ia di sana.
Ia tidak mendapatkan visanya sama sekali.
Pompeo juga yakin jika Soleimani adalah pembunuh banyak tentara Amerika yang telah berperang dengan Pompeo di Timur Tengah saat ia menjalankan tugas militernya.