Balas Dendam Iran
Serangan Iran ke Pangkalan Militer Amerika Memulai Perang Teluk Ke-4, Berikut Sejarahnya
Serangan Iran ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Ayn al-Assad Provinsi Anbar, Irak, diyakini sebagai pembuka Perang Teluk yang ke-4, Rabu
Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
TRIBUNMANADO.CO.ID - Serangan Iran ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Ayn al-Assad Provinsi Anbar, Irak, diyakini sebagai pembuka Perang Teluk yang ke-4, Rabu (8/1/2020).
Pentagon menyebutkan, Iran menembakkan lebih dari 5 rudal ke target yang menargetkan setidaknya dua pangkalan AS di al-Assad dan Erbil.
Di lapangan terbang ini, ditempatkan sejumlah pesawat nirawak MQ-1 Reaper, yang diduga turut dikerahkan saat pembunuhan Mayjen Qassem Soleimani.
Serangan ini sebagai wujud dari komitmen balas dendam Iran atas serangan Amerika yang menewaskan pemimpin pasukan elit Garda Revolusi dan sosok nomor dua paling berkuasa di negara tersebut.
Sejarah Perang Teluk
Perang Teluk adalah perang yang terjadi di kawasan persia karena perselisihan antar negara-negara di kawasan tersebut, yang pada akhirnya melibatkan keberadaan Amerika di sana.
Perang Teluk 1 terjadi antara Irak dan Iran pada tahun 1980-1988. Kemudian berlanjut ke invasi yang dilakukan Irak pada Kuwait pada tahun 1990 yang dikenal sebagai Perang Teluk 2.
Perang selanjutnya pecah dan dinamakan Perang Teluk 3, namun kali ini melibatkan Amerika dan Irak.
Amerika memulai serangan ke Irak pada tahun tahun 2003. Perang ini dianggap berakhir pada tahun 2011 dan dikenal juga dengan istilah Pendudukan Irak atau oleh Amerika Serikat, sebagai Operasi Pembebasan Irak.
Perang Teluk 1: Irak Vs Iran
Dikenal juga dengan Perang Irak-Iran. Perang Teluk 1 penyebabnya adalah perebutan hegemoni sebagai penguasa di kawasan Teluk Persia.
Irak, yang saat itu dipimpin oleh Saddam Husein juga berambisi untuk menguasai Shatt Al Arab, sebuah jalur perairan strategis yang memisahkan Iran-Irak menuju teluk Persia.
Jalur itu adalah jalur ekspor minyak kedua negara. Perang Iran-Irak juga lebih diperpanas dengan adanya revolusi Islam di Iran pada Januari 1979.
Revolusi Islam tersebut berhasil menjatuhkan rezim Shah Iran (Shah Reza Pahlevi) yang didukung Amerika Serikat. Tonggak penguasa selanjutnya dipegang kaum ulama yang dipimpin Ayatollah Khomeini.
Perang pertama kali pecah dengan peledakan bom di Universitas Mustansiriyah Baghdad pada tanggal 1 April 1980.