Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Balas Dendam Iran

Serangan Iran ke Pangkalan Militer Amerika Memulai Perang Teluk Ke-4, Berikut Sejarahnya

Serangan Iran ke Pangkalan Militer Amerika Serikat di Ayn al-Assad Provinsi Anbar, Irak, diyakini sebagai pembuka Perang Teluk yang ke-4, Rabu

Penulis: Rizali Posumah | Editor: Rizali Posumah
SputnikNews
Bendera merah berkibar di Masjid Qom, Iran. Sebuah simbol pembalasan dendam terhadap kematian Jenderal mereka. 

Pada tahun 2002, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi 1441 yang mewajibkan Irak untuk bekerjasama sepenuhnya dengan inspektur senjata PBB guna membuktikan bahwa Irak tidak berada dalam suatu usaha membuat senjata pemusnah massal. 

Hans Blix, pemimpin dari tim inspeksi senjata yang dikirim, mengatakan bahwa tidak ditemukan senjata pemusnah massal dan Irak telah bekerja sama dengan aktif, akan tetapi, di bawah ketentuan-ketentuan tertentu dan penundaan-penundaan.

Pada tanggal 15 Desember 2011, Perang Irak dinyatakan berakhir, ditandai dengan pernyataan penutupan misi militer pasukan Amerika Serikat di Irak oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panetta. Namun setelahnya, grup-grup perlawanan bersenjata muncul di Irak, termasuk ISIS dan Al-Qaedah. Dan meski saat ini ISIS serta kelompok-kelomnpoknya telah berakhir di Irak, namun hingga kini, Irak masih terus dihancurkan oleh perang yang entah kapai selesainya. 

Dan serangan rudal yang dilancarkan Iran ke Pangkalan Militer Amerika di Irak, sekaligus juga membuka ke babak Perang Teluk yang ke-4. (*)

TERKINI - Pangkalan Militer Amerika Serikat Dihujani Puluhan Roket

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved