Reynhard hanya Butuh Semenit Cari Mangsa: KBRI London Terus Dampingi
Reynhard Sinaga menjadi pelaku kasus pemerkosaan dan kekerasan terbesar dalam sejarah Inggris. Selama dua setengah tahun
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Reynhard Sinaga menjadi pelaku kasus pemerkosaan dan kekerasan terbesar dalam sejarah Inggris. Selama dua setengah tahun, Rey sapaan akrabnya melakukan perburuan terhadap para lelaki muda yang tengah menikmati gegap gempita indahnya malam di pusat Kota Manchester.
Bila anda menyusuri Princess dari balai kota Victoria yang mengesankan di Albert Square dan melewati bar, toko, restoran, gudang tekstil yang dikonversi anda akan mencapai perbatasan yang juga dua destinasi paling populer di kota Manchester, yakni Chinatown dan Gay Village. Di lokasi tersebut Reynhard melakukan aksi bejatnya.
• Musim Dingin Eropa Ikut Dongkrak Harga Kopra Tembus Rp 8.000 Per Kg, Ini Kata Wagub
Dalam satu kasus, Reynhard hanya memerlukan 60 detik untuk mendapatkan sasaran pria muda. Sejak awal persidangan, Reynhard menyanggah bahwa ia memerkosa mereka dan mengatakan hubungan itu dilakukan atas dasar suka sama suka, walaupun bukti di pengadilan menunjukkan para korban yang diperkosa tidak sadar. Reynhard tampak sering tersenyum, ramah, dan berperawakan kurus, penampilan yang tidak membuat targetnya curiga.
Keramahan inilah yang membuat sekitar 190 pria muda menerima ajakannya untuk melanjutkan perbincangan di apartemenny lokasi tempat dia membius dan memerkosa korbannya, sebagian berkali-kali. Kesan terhadap Reynhard ini disebutkan oleh 48 korban pria muda yang kasusnya telah disidangkan dalam empat tahap, mulai Juni 2018 sampai Desember 2019.
Kepolisian Manchester Raya, Inggris, dapat mengetahui jumlah korban sebesar ini karena Reynhard Sinaga memfilmkan semua aksinya. Ia terbukti melakukan 159 kasus pemerkosaan dan serangan seksual terhadap 48 orang pria, selama rentang waktu dua setengah tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017. Di antara 159 kasus tersebut terdapat 136 kasus pemerkosaan, di mana sejumlah korban diperkosa berkali-kali.
Kepala unit kejahatan khusus Kepolisian Manchester Raya, Mabs Hussain mengatakan, bukti video yang direkam melalui dua telepon genggam Reynhard seperti halnya menyaksikan 1.500 film DVD. Hussain mengatakan, penyidikan dua tahun kasus pemerkosaan yang disebut "Operation Island" ini seperti layaknya menyusun teka-teki tanpa gambar.
Kepolisian dan kejaksaan menyebut kasus ini adalah penyelidikan pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris, dan aparat menyerukan kepada korban-korban lain untuk melapor. Ian Rushton, dari Kantor Kejaksaan yang memimpin penyelidikan kasus, mengatakan, Reynhard Sinaga kemungkinan adalah pemerkosa terbesar di dunia.
Beri Perlindungan
Pihak keluarga Reynhard Sinaga belum mempertimbangkan langkah lanjutan yang ditempuh usai keluarnya putusan seumur hidup pada pria 36 tahun itu. Minister Counsellor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI)di London, Thomas Ardian Siregar, saat dihubungi Tribun menuturkan, pihak KBRI tidak melakukan intervensi dan menyerahkan langkah hukum lanjutan kepada pengacara dan pihak keluarga.
• ODSK Tetapkan 7 Prioritas di 2020, Nomor Satu Penanggulangan Kemiskinan
Ia menambahkan, KBRI menghormati segala proses hukum yang dijalankan di negara Ratu Elizabeth itu."Berkenaan dengan kasus hukum RS, KBRI terus berkomunikasi dengan pihak pengacaranya dan keluarganya.
Kami menyerahkan keputusan untuk menindaklanjuti hal ini pada pihak keluarga dan pengacaranya yang sampai hari ini belum memutuskan langkah apa yang akan ditempuh," kata Thomas.
Diketahui, Reynhard Tambos Maruli Tua Sinaga atau Reynhard Sinaga (RS) seorang warga negara Indonesia (WNI) dijatuhi hukuman seumur hidup, setelah dinyatakan bersalah pemerkosa 136 pria di Inggris. Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menyebut KBRI London telah menangani kasus tersebut sejak tahun 2017.
Proses persidangan Reynhard Sinaga telah dilakukan dalam empat tahap. Persidangan terakhir tanggal 6 Januari 2020, hakim memutuskan hukuman masa tahanan 30 tahun. Selama sidang tahap I - IV, Reynhard telah dinyatakan terbukti bersalah atas 159 dakwaan.
Hakim merinci Reynhard melakukan tindak pemerkosaan sebanyak 136 kali, usaha untuk pemerkosaan sebanyak 8 kali, kekerasan seksual sebanyak 13 kali dan kekerasan seksual dengan penetrasi sebanyak 2 kali.
Perlindungan hukum yang dilakukan KBRI London dalam bentuk memastikan Reynhard mendapat pengacara dan mendampingi selama rangkaian persidangan. Pria 36 tahun itu juga, mendapatkan perlindungan non-litigasi dalam bentuk kunjungan kekonsuleran selama di penjara serta fasilitasi pertemuan dan komunikasi keluarga RS dan pengacara.
Semua perlindungan dilakukan untuk memastikan Reynhard Sinaga mendapatkan hak-haknya secara adil dalam sistem peradilan setempat.
Tak Ada Sentimen Negatif
Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Inggris prihatin atas kasus WNI yang juga mahasiswa S3 Reynhard Sinaga.Ketua PPI Maria Stela Clarisa Nau mengatakan, kasus Reynhard menjadi sorotan media, sebagai kejahatan luar biasa yang belum pernah terjadi di Inggris.
"Kami mahasiswa Indonesia khususnya dari organisasi PPI, prihatin sekali dengan apa yang terjadi," ujar Stela saat dihubungi Tribun.
Stela mengatakan, tidak ada dampak langsung yang dirasakan pelajar Indonesia lain usai vonis seumur hidup kepada Reynhard. Ia menilai, masyarakat di Inggris lebih memandang kasus tersebut sebagai kasus personal sehingga tak ada sentimen negatif yang didapat pelajar Indonesia lain.
"Apakah itu berdampak langsung dengan kegiatan pelajar sehari-hari di Inggris? Tidak terganggu. Kami tetap beraktivitas seperti biasa, kuliah, melakukan tugas, berkoodirnasi satu sama lain seperti biasa tidak ada halangan yang berartinya. Artinya tidak ada respon yang berbeda, negatif dari masyarakat Inggris maupun orang-orang di sini ya semua berjalan dengan normal," ujar Stela.
Stela menambahkan, aktivitas pelajar Indonesia berjalan seperti hari-hari normal biasa. "Kami beraktivitas seperti biasa, kami antar sesama pelajar saling mengingatkan, dan kami percaya KBRI telah menjalankan tugasnya dengan baik," tutur dia. Dari data PPI ada sekitar 4.000 pelajar asal Indonesia yang menimba ilmu di negeri Ratu Elizabeth.
Sementara itu, Karopenmas Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Argo Yuwono menyatakan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) London diketahui telah memberikan bantuan hukum kepada Reynhard.
• Penyelidikan Kasus Jiwasraya Masih Terus Belanjut, Kejagung RI Siap Panggil Mantan Menteri BUMN.
Selain itu, KBRI juga memfasilitasi Reynhard untuk bertemu keluarga. "Dari KBRI London sudah, berkaitan dengan pemberian pendamping hukum berkaitan dengan tersangka. Juga ada memfasilitasi bertemunya tersangka ini dengan keluarga korban dan juga memberikan fasilitasi pengurusan visa dan sebagainya," kata Argo.
Menurutnya, bantuan hukum ialah kewajiban negara bagi seluruh warga negara Indonesia yang mengalami kasus hukum. Nantinya, KBRI juga memantau proses hukum Reynhard Sinaga.
"Tentunya dengan adanya vonis yang sudah dilakukan nanti dari pihak KBRI juga nanti tetap akan memantau dari pada kondisi tersebut," tutur dia.
"Jadi apapun ceritanya dia adalah warga negara kita yang tetap perlu pendampingan di dalam pelaksanaan menjalani hukumannya," sambung dia.
Ketika ditanya apakah Reynhard memiliki catatan hukum di Indonesia, Argo menyatakan Polri akan segera memeriksa hal tersebut. "Sedang kita cek ya, sedang kita komunikasikan dengan KBRI catatan yang bersangkutan seperti apa , nanti akan kita komunikasikan ya," pungkas dia.
Kategori psikopat
Psikolog Ratih Ibrahim menilai, perilaku yang telah ditunjukkan oleh Reynhard Sinaga tergolong psikopat. Reynhard telah melakukan kejahatan seksual yang akarnya berasal dari penyimpangan seksual.
Ini penyimpangan seksual, dan kriminal. Tepatnya, ini kejahatan seksual. Bukan soal dia gay, melainkan karena dia menipu, bius, memerkosa korban, dan jumlahnya banyak sekali.
Tidak ketahuan dan tidak ada yang melapor membuat Reynhard bisa leluasa menjalankan modus kejahatanannya, memangsa para korbannya. Membuat banyak orang dan temannya tidak mengetahui dorongan seksual yang menyimpang dari Reynhard.
Dorongan seksual yang menyimpang, sensasi kepuasan, kesenangan atas perilakunya, saat itu tidak ketahuan atau tidak ada yang melapor sehingga dia bisa leluasa menjalankan modus kejahatannya.
Saya tidak yakin ada obat untuk menyembuhkan perilaku menyimpang tersebut. Saya tidak yakin akan mampu untuk menyembuhkan sang predator seks itu psikoterapi sekalipun. Dia kan psikopat, sehingga terapi kecil sekali kemungkinannya akan efektif.
Karena itu perlu tindakan tegas oleh hukum atas perilaku kejahatan Reynhard, yang dia lakukan secara sadar dan terencana.

Prestasi Reynhard Saat Sekolah Biasa-biasa Saja
Nama Reynhard Sinaga mendadak menjadi perbincangan publik usai pengadilan Manchester, Inggris menyatakan dirinya bersalah atas pemerkosaan atau penyerangan 48 pemuda. Reynhard terbukti telah melakukan 159 pelanggaran, termasuk 136 perkosaan, yang difilmkannya di dua ponsel. Hingga kini kepolisian Inggris belum mengidentifikasi setidaknya 70 korbannya lagi.
Jejak-jejak kehidupan Reynhard juga masih ada di kawasan Depok, Jawa Barat. Pria kelahiran Jambi 36 tahun lalu ini diketahui mengenyam pendidikan formal di Depok. Kepala Sekolah SMAN 1 Depok, Supiatna membenarkan Reynhard Sinaga merupakan alumni.
Supiatna pun mengaku telah mendengar kabar soal Reynhard Sinaga dari berbagai media pemberitaan. "Sebenarnya saya sudah melihat berita di media lokal," katanya.
"Mendengar informasi itu saya kan harus cek kebenarannya karena yang ditanyakan itu benarkah yang bersangkutan adalah alumni dari sekolah ini, dan benar yang bersangkutan alumni tahun 2002 ya," sambungnya.
Supiatna mengatakan, untuk diterima dan lulus dari sekolah tersebut setiap murid harus berperilaku baik. "Yang jelas dinyatakan lulus dari sini harus minimal berperilaku baik pasti, kalau ranking dia (Reynhard) tidak ya artinya middle ya," tambahnya.
Ketika sekolah, Supiatna mengatakan bahwa Reynhard mengambil jurusan IPA dan diterima masuk di sekolahnya melalui jalur NEM. SMAN 1 Depok merupakan salah satu sekolah unggulan dan favorit.
Terakhir, Supiatna mengatakan bahwa berdasarkan informasi yang didapat, semasa sekolah Reynhard merupakan murid yang baik. "Sepengetahuan saya dari informasi yang digali itu anaknya baik tidak menunjukkan gejala yang prihatin seperti ini, tidak ada gejala yang menuju ke sana," ujarnya.
"Dia masuk dulu ke SMA ini menggunakan jalur NEM," tambah Supiatna.
Supiatna mengatakan, dari data dan rekam jejak yang ia peroleh, Reynhard tergolong anak yang biasa-biasa saja. Tak ada prestasi yang menonjol. “Prestasi kalau dilihat dari prestasi akademik ya biasa aja. Saya melihat berdasarkan dokumen saja dan catatan rekam jejaknya kan itu dicatat sekolah. Biasa-biasa saja seperti pada umumnya anak seusia itu,” ujarnya.
Reynhard juga diketahui pernah bersekolah di SMP Negeri 2 Depok. Ia lulus sekitar tahun 1998. Namun tidak banyak yang diketahui dari rekam jejak Reynhard di SMP Negeri 2 Depok, Jawa Barat, karena banyak guru yang mengajar Reynhard silam sudah purna tugas alias pensiun.
Warga Depok
Reynhard Sinaga juga masih tercatat sebagai warga Depok. Pemilik nama lengkap Reynhard Tambos Tua Sinaga lahir di Jambi pada tanggal 19 Februari 1983 silam, dan tercatat tinggal di Jalan Dahlia Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
"Iya benar dia (Reynhard) warga sini, ini sepertinya baru pindah," tutur Herdi seorang petugas operator Kelurahan Depok.
Sementara itu, ketika Tribun menyambangi alamat yang dimaksud, bangunan tersebut merupakan rumah mewah dan sebuah convention hall megah. Seorang penjaga yang enggan disebut namanya membeberkan, bahwa keluarga pemilik rumah sedang pergi ke luar negeri.
"Iya keluarganya lagi pergi ke luar negeri," kata seorang penjaga yang enggan disebut namanya.
Ketua RT 03 RW 011 Abraham mengatakan, keluarga Reynhard Sinaga tinggal di Jalan Dahlia Nomor 16 RT 03 RW 11, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. "Kalau yang ditanyakan (keluarga,red) Saibun Sinaga itu benar, domisilinya di Jalan Dahlia Nomor 16, RT 3 RW 11 Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas," ucap Abraham.
Orang tua Reynhard Sinaga diketahui bernama Saibun Sinaga. Menurut Abraham, keluarga Saibun Sinaga menempati rumah yang cukup besar di lahan seluas kurang lebih 3000 meter persegi. "Di wilayah ini, tanahnya ada di RT sini 3, di luar rumahnya ada di Jalan Bungur 3000 meter," ujar Abraham.
Berdasarkan pantauan Tribun rumah keluarga Reynhard Sinaga di Jalan Dahlia No 16 RT 03 RW 11, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas terpantau sepi. Rumah berlantai dua tersebut dikelilingi pagar setinggi tiga meter berkelir hitam.
Cat berwarna krem dipadu dengan warna abu-abu pun menghiasi dinding tembok rumahnya. Di bagian lobi rumah tersebut, terdapat patung berwarna putih. Ada empat orang pekerja yang terlihat sibuk di dalam rumah. Mereka mondar-mandir di area rumah keluarga Reynhard Sinaga.
Pada sisi sebelah kiri rumah tersebut, terdapat gedung pertemuan Graha and Convention Ronatama dan juga terdapat gedung Rumah Duka Berbahagia. Kedua gedung tersebut berada di atas lahan seluas 6.000 meter persegi. Sejumlah warga yang melintas sempat melirik ke arah rumah yang dipenuhi pepohonan.
Seorang penjaga rumah yang enggan disebut namanya mengatakan, pemilik rumah tersebut sedang pergi ke luar negeri. "Iya keluarganya lagi pergi ke luar negeri," kata penjaga rumah.
Baik dan Dermawan
Keluarga Reynhard Sinaga di Depok, Jawa Barat juga dikenal memiliki komunikasi yang baik serta dermawan kepada warga sekitar. "Bagus komunikasinya, sama lingkungan warga setempat kalau di sini lingkungannya rumah besar-besar," kata Ketua RT Abraham.
"Kalau ada acara seperti Agustusan apabila dia dimintai dukungan dia pasti berpartisipasi," sambungnya.
Abraham mengatakan, baru sekiranya empat tahun yang lalu keluarga Reynhard Sinaga tinggal di wilayahnya. "Kurang lebih empat tahun lalu dia tinggal disini," tambahnya.
Lanjut Abraham, rumah keluarga Reynhard Sinaga berdiri diatas lahan seluas tiga hektar. Tak hanya bangunan rumah, diatas lahan tersebut juga dibangun Gedung Aula atau Convention Hall yang diberi nama Ronatama.
"Itu gedung (Convention Hall) juga diresmikan sama Wali Kota, seingat saya September 2019 silam diresmikannya," katanya.
Terakhir, Abraham mengatakan anak pemilik rumah tersebut berjumlah empat orang yang terdiri dari tiga pria dan satu wanita."Dia (orang tua) Reynhard pernah ngomong ke saya anaknya kuliah di luar negeri," katanya.
Orang tua Reynhard sempat dikonfirmasi terkait kasus yang menimpa anaknya tersebut. Namun, baik ayah dan ibu kandung Reynhard enggan memberikan pernyataan.
"Saya tidak mau, tidak ya," kata ayah Reynhard Sinaga.
Namun, sosok Reynhard Sinaga sempat diurai sang ibunda kepada Kedutaan Indonesia di London. Koordinator protokol dan konsuler Kedutaan Indonesia di London, Gulfan Afero, menyatakan pihaknya berkomunikasi dengan keluarga dan Reynhard Sinaga sendiri sejak ia ditangkap polisi pada Juni 2017.
Gulfan juga mengatakan sang ibu menggambarkan Reynhard Sinaga sebagai anak yang baik serta rajin beribadah. "Dia selalu rajin ke gereja," ujar Gulfan. Salah seorang teman kuliah Reynhard mengurai seperti apa sosok Reynhard Sinaga dalam keseharian.
Salah seorang teman kuliah yang tak mau disebut namanya itu bercerita bahwa Reynhard Sinaga adalah sosok yagn menyenangkan dan supel. Dikatakan pula, Reynhard Sinaga adalah sosok yang mampu menceriakan suasana ketika sedang berkumpul. Lebih lanjut, Reynhard Sinaga juga, katanya, merupakan seorang yang pintar dan enak diajak bekerja sama.
"Saya mengenal Rey (panggilan teman kuliah kepada Reynhard Sinaga) sebagai orang yang supel, ramah, mudah bergaul, menyenangkan untuk diajak bekerja sama misalkan dalam kelompok," katanya.
Padahal interaksi terakhirnya dengan Reynhard Sinaga itu terjadi di 2007, salah seorang temannya itu masih terngiang dengan tawa khas Reynhard yang begitu berkesan. "Ketawanya sih yang paling saya ingat betul. Bahkan sampai sekarang saya sudah lama tidak bertemu tapi saya ingat betul gimana ekspresi dia pada saat ketawa bercanda, saya ingat," katanya.
Ia kembali melanjutkan, Reynhard Sinaga selalu berpenampilan rapi dan bersih. Reynhard juga merupakan orang yang bergaul dengan siapa saja dan tidak pernah memilih-milih teman.
Atas kasus yang menimpa Reynhard Sinaga, salah seorang teman yang tak mau disebutkan identitasnya itu mengaku turut prihatin. Ia berharap Reynhard Sinaga mendapat putusan yang terbaik. (Tribun Network/igm/rin/bbc/wly/mal)