Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ekonomi Sulut

Tomat Sebabkan Deflasi di Desember, Secara Tahunan Tingkat Inflasi Sulut 3,52 Persen

Sulawesi Utara mengalami deflasi 1,88 persen di Desember 2019 (month to month/mtm).

Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
TRIBUN MANADO/AJI SASONGKO
penjual Tomat, rica dan bawang 

Pendorong Inflasi

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Dr Ateng Hartono mengatakan, tren inflasi tahun 2019 menunjukkan, indeks harga naik di masa Ramadan hingga Lebaran dan menjelang Natal dan Tahun Baru.

Di mana, tahun lalu inflasi terjadi pada Januari (1,10 persen); Mei 2,60 persen; Juni 3,6 persen; Oktober 1,22 persen dan November 3,30 persen.

Kata dia, tahun 2019 kelompok pengeluaran bahan makanan tak lagi menjadi kontributor utama pendorong inflasi.

"Namun, komoditas tomat sayur dan cabai rawit masih dominan," kata Ateng, Jumat (03/02/21/2020).

Data menunjukkan, sepanjang tahun 2019, Indeks Harga Konsumen (IHK), bahan makanan kontribusinya 4,46 persen saja.

Kepala BPS Sulut, Dr Ateng Hartono menjelaskan data inflasi Sulut Bulan Desember 2019 di kantornya, Kamis (02/01/2020).
Kepala BPS Sulut, Dr Ateng Hartono menjelaskan data inflasi Sulut Bulan Desember 2019 di kantornya, Kamis (02/01/2020). (TRIBUN MANADO/FERNANDO LUMOWA)

Apa yang menarik, justru kelompok sandang punya andil besar yakni sebesar 8,46 persen. Lalu diikuti kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 7,16 persen; kesehatan 6,69 persen dan pendidikan, rekreasi dan olahraga 6,55 persen.

Sementara, transport, komunikasi dan jasa keuangan cuma 1,05 persen dan perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,04 persen.

Selama tahun 2019, komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi Kota Manadk adalah tomat. Angkanya, 0,71 persen. Kemudian pisang 0,32 persen; nasi dengan lauk 0,22 persen; kendaraan carter/rental 0,19 persen; cabai rawit 0,17 persen.

Kerugian Sekitar Rp 750 Miliar, Investasi Bodong Via Aplikasi Mimiles Diungkap Polda Jatim

Selanjutnya, akademi/perguruan tinggi 0,14 persen; kaos tanpa kerah 0,14 persen; cat tembok 0,13 persen; air kemasan 0,12 persen dan pemeliharaan (service) 0,11 persen.

Sementara, komoditas yang memberi andil deflasi terbesar ialah daun bawang 0,24 persen; BBM rumah tangga 0,18 persen; pepaya 0,18 persen; angkutan udara 0,15 persen dan batu bata/tela 0,09 persen.

Kemudian, Cakalang asap 0,07 persen; gula pasir 0,05 persen; selada 0,05 persen; tarif pulsa ponsel 0,04 persen dan tarif listrik 0,03 persen. (ndo)

Inflasi Kota Manado (Sulut) Tahun 2019

- Januari 1,10 persen
- Februari -0,54 persen
- Maret -0,69 persen
- April -1,27 persen
- Mei 2,60 persen
- Juni 3,6 persen
- Juli -1,21 persen
- Agustus -1,50 persen
- September -1,03 persen
- Oktober 1,22 persen

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved