News
Maraknya Kemunculan Ular Kobra, LIPI: 3 Predator Alami Anakan Ular Hilang, Berikut Selengkapnya
Hilangnya predator alami ular diduga juga ikut berperan meningkatkan populasi ular. Hal itu didasari atas maraknya kemunculan ular kobra di pemukiman.
Garangan jawa aktif berburu mangsa di siang maupun malam hari. Ia sering terlihat menyeberangi jalan di siang hari, dengan badan rendah di atas tanah dan ekor lurus di belakangnya.
Mangsa utamanya adalah tikus, tetapi garangan tidak keberatan memangsa apa pun hewan kecil yang ditemuinya seperti ular kobra, burung, reptil, kodok, yuyu, serangga, ayam, dan bahkan kalajengking.
Garangan dikenal sebagai musuh atau pemangsa ular. Perkelahian garangan dengan ular kobra seing terjadi, meski ular hanyalah bagian kecil dari porsi mangsa garangan.
Garangan jawa tidak memiliki musim kawin yang khusus. Hewan betina melahirkan 2–4 anak, setelah mengandung selama sekitar 6 minggu.
Namun, jumlah populasi garangan saat ini jauh lebih sedikit dibanding anakan ular akibat perburuan.
3. Elang ular bido (Spilornis cheela)

Elang ular bido (Spilornis cheela)
Elang ular bido (Spilornis cheela) adalah sejenis elang besar yang menyebar luas di Asia. Elang ini merupakan anggota suku Accipitridae.
Elang ular bido berwarna hitam dengan garis putih di ujung belakang sayap, terlihat di saat terbang seperti garis yang tebal.
Ketika terbang, hewan ini sangat berisik dan bersuara seperti "Kiiiik" panjang dan diakhiri dengan penekanan nada.
Ciri khas lainnya adalah kulit kuning tanpa bulu di sekitar mata hingga paruh.
Ada yang mengatakan bahwa kulit kaki dari elang ini mempunyai kekebalan terhadap bisa ular, karena itulah elang ini di sebut elang ular karena mempunyai kekebalan terhadap bisa ular.
Bido gemar memangsa anakan ular, burung kecil, sampai mamalia kecil.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
SUBCRIBE TRIBUN MANADO OFFICIAL