Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Maraknya Kemunculan Ular Kobra, LIPI: 3 Predator Alami Anakan Ular Hilang, Berikut Selengkapnya

Hilangnya predator alami ular diduga juga ikut berperan meningkatkan populasi ular. Hal itu didasari atas maraknya kemunculan ular kobra di pemukiman.

(KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO)
Anak ular cobra yang di rescue anggota Komunitas Ciliwung Depok dari rumah warga di Depok, Jawa Barat, Rabu (18/12/2019). Akhir-akhir ini di beberapa rumah warga di wilayah di Jabodetabek banyak ditemui kasus penemuan ular liar. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hilangnya predator alami ular diduga juga ikut berperan meningkatkan populasi ular.

Hal itu didasari atas maraknya kemunculan ular kobra di pemukiman, bukan cuma karena sedang musim menetas.

Dilansir LIPI, secara ekologi ular kobra termasuk spesies yang mempunyai daya bertahan hidup yang tinggi.

Walaupun lahan bagi populasi kobra semakin menyempit, ular kobra masih mampu bertahan di lingkungan urban atau semi urban.

Kondisi ini berbeda dengan yang dialami oleh predator kobra.

Secara alami, biawak air (Varanus salvator), garangan (Herpestes javanicus), dan elang ular bido (Spilornis cheela) adalah predator anakan kobra yang mampu mengontrol populasi kobra.

Namun, populasi predator alami tersebut sudah mulai langka, disebabkan karena seringnya diburu oleh manusia.

Terungkap, Ternyata Ini Penyebab Banyak Munculnya Ular Kobra pada Akhir 2019 di Pulau Jawa

Langkanya predator-predator tersebut dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.
Mengembalikan populasi predator alami dari ular merupakan tindakan yang penting agar tercapai keseimbangan ekosistem.

Lantas, apa saja predator alami anakan ular kobra?

Predator alami anakan kobra

1. Biawak air (Varanus salvator)

Biawak air (Varanus salvator), salah satu predator alami anakan ular kobra.
Biawak air (Varanus salvator), salah satu predator alami anakan ular kobra.

Biawak air merupakan predator anakan kobra yang mampu mengontrol populasi kobra. Namun, biawak air saat ini sudah mulai langka di alam.

Biawak air dikenal dengan berbagai nama, seperti bajul, biawak air Malaya, biawak air Asia, biawak air biasa, biawak bergaris ganda, kadal sawah, dan kadal bercincin.

Menurut situs resmi Institut Pertanian Bogor (IPB) repository.ipb.ac.id, biawak air merupakan salah satu jenis kadal terbesar yang panjangnya bisa mencapai lebih dari 1,5-2 meter dan berat mencapai 19 kilogram.

Spesimen-spesimen yang sering ditemui rata-rata memilikipanjang tidak lebih dari 1.5 meter dan berat hanya sekitar 4 sampai 6 kg.

Habitat biawak air biasanya dekat dengan sumber air seperti tepi sungai, tepi danau, rawa, hutan mangrove, atau pulau.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved