Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Izin Ormas FPI

2 Garis Besar Konsep Khilafah dari FPI, Singgung Hapus NKRI, Tuntut Penerbitan SKT: Apa Salah kami?

Khusus dalam khilafah kebersamaan, Idrus menegaskan FPI maksud terkait hal tersebut!

Editor: Frandi Piring
The Jakarta Post/Dhoni Setiawan
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq dengan menggunakan sorban hijau ditemani wakil ketua DPR Fadli Zon dan Fachri Hamzah bersama massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF MUI) melakukan unjuk rasa di Jakarta, Jumat (4/11/2016). Mereka menuntut penutasan kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama. Jakarta Post/Dhoni Setiawan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Polemik perpanjangan izin ormas FPI berbuntut panjang.

Berbagai isu mencuat, mulai konsep khilafah menurut FPI hingga singgung konsep Pancasila. 

Ada dua garis besar konsep khilafah dalam FPI. Hal tersebut diungkap oleh Ketua Lembaga Dakwah DPP Front Pembela Islam (FPI), Idrus Al Habsy

Idrus Al Habsy menjelaskan konsep khilafah menurut kelompoknya.

Hal itu diungkapkan Idrus Al Habsy saat hadir di acara Apa Kabar Indonesia Malam pada Jumat (29/11/2019).

Idrus Al Habsy menegaskan bahwa ada dua garis besar konsep khilafah dalam FPI.

"Apa sih yang sekarang ini yang diberdebatkan biar kita tahu semua bahwasanya khilafah dalam pandangan FPI selain yang tadi saya sebutkan dalam hadits."

"Kita juga khilafah kebersamaan, tadi khilafah secara pribadi yang akan Imam Mahdi akhir zaman," jelas Idrus seperti dikutip TribunWow.com dari Talk Show Tv One.

Khusus dalam khilafah kebersamaan, Idrus menegaskan FPI bukan bermaksud untuk menghapus NKRI.

Mereka justru ingin meningkatkan persatuan antar negara Islam.

Ketua Lembaga Dakwah DPP Front Pembela Islam (FPI), Idrus Al Habsy
Ketua Lembaga Dakwah DPP Front Pembela Islam (FPI), Idrus Al Habsy (Capture Kanal Youtube Talk Show tvOne)

"Khilafah kebersamaan ini maksudnya apa yaitu bukan kita menghapus NKRI tidak, tapi justru kita di sini kita ingin mendorong persatuan antara negara-negara Islam," jelas dia.

Satu di antara contohnya adalah mereka mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang.

Seperti membentuk mata uang hingga pembentukan parlemen bersama.

"Contoh, kita mendorong OKI untuk supaya membentuk mata uang sendiri antar negara Islam sebagaimana di Eropa punya mata uang Euro."

"Yang kedua kita ingin mendorong OKI agar negara-negara Islam membentuk pertahanan sebagaimana orang Eropa bisa membentuk pertahanan yaitu NATO."

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved