PON Papua 2020
10 Cabor Dicoret di PON Papua 2020, Perjuangan KONI Sulut Pupus, Bridge Tetap Gelar Pertandingan
Di antara cabor yang dicoret tersebut, ada pendulang emas bagi Sulut, yakni bridge dan dansa.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: maximus conterius
TRIBUNMANADO.CO.ID - Upaya untuk tetap menggelar 10 cabang olahraga yang dicoret dari perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 pupus. Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) kukuh tak menggelar pertandingan cabor tersebut.
Kesepuluh cabor yang dicoret, yakni balap sepeda, ski air, bridge, woodball, gateball, golf, soft tennis, tenis meja, dansa, dan petanque.
"Memang benar 10 cabor dicoret pada PON Papua 2020. Alasannya kesiapan tuan rumah," ujar Sekretaris KONI Sulut Tony Kullit yang ditemui tribunmanado.co.id di Sekretariat KONI, Sario, Manado, Rabu (6/11/2019).
Rencananya PON Papua bakal digelar pada 20 Oktober – 2 November 2020, dibuka dan ditutup di Stadion Papua Bangkit, Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura.
Adapun Sulawesi Utara telah memastikan 14 cabor lolos ke PON Papua, yakni menembak, wushu, tinju, basket, binaraga, paralayang, terjun payung, voli, layar, bermotor, biliar, selam, taekwondo dan gantole.
Masih ada tujuh cabor yang belum lolos, yakni silat, dayung, muaythai, futsal, sepak bola, renang dan kempo. Sementara bulutangkis dan catur masih dalam proses pertandingan.
• Inilah Cabor yang Dipertandingkan di PON Papua, Pengurus Bridge dan Golf Kecewa
Kata Tony, beberapa cabor yang lolos telah melakukan try out.
Rudi Wongkar, Wakil Sekretaris KONI Sulut, mengatakan, di antara cabor yang dicoret tersebut, ada pendulang emas bagi Sulut. Yang ia maksud adalah bridge dan dansa.
"Kami sudah tidak bisa apa-apa, karena sudah menjadi keputusan KONI pusat berdasarkan SK Nomor 100," ujar Rudi.
• Sesmenpora Ungkap Kriteria 10 Cabor yang Dipangkas di PON Papua
Ia menambahkan, atlet pada 10 cabor ini sangat siap untuk bertanding namun dibatalkan tampil di PON Papua.
Sebelumnya sempat mengemuka wacana untuk tetap mempertandingkan 10 cabor tersebut di luar Papua, dengan perolehan medali terhitung sebagai kompetisi PON Papua.
Namun, upaya pengurus pusat 10 cabor tersebut ikut pupus.
• Delapan Atlet Dancesport Sulut Lolos PON Papua 2020
Meski bridge tak akan dipertandingkan di PON, Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (Gabsi) tetap mengagendakan kegiatan Pra-PON pada 5-9 Desember 2019 di Bandung dilanjutkan dengan Kejurnas Bridge 2019 pada 10-14 Desember 2019 di tempat yang sama.
Bert Toar Polii, Humas PB Gabsi, mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah 10 cabang olahraga yang tercoret bertemu dengan pimpinan KONI Pusat pada 24 Oktober lalu.
Dari pertemuan tersebut KONI Pusat telah mengajukan revisi/perubahan PP 17 Tahun 2007 tentang "Penyelenggaraan Pekan dan Kejuaraan Olahraga," sehingga memungkinkan "tuan rumah PON lebih dari satu provinsi," agar ke 10 cabor tersebut tetap dapat dipertandingkan sebagai bagian dari PON XX, walaupun venue-nya di provinsi lain.
• Humas PB Gabsi : Merugikan Induk-induk Organisasi Cabor
“KONI Pusat menyarankan, sambil menunggu persetujuan revisi PP 17 Tahun 2007, 10 cabor dianjurkan untuk tetap melanjutkan pembinaan atlet,” kata Toar.
Adapun secara internal, terkait pencoretan cabor di PON, PB Gabsi menyebut, hasil Kejurnas 2019 akan diperhitungkan sebagai hasil kejuaraan antardaerah/provinsi. (ven/dma)
• Mendagri: Preman Kuasai Parkir Ganggu Investor
• Nunung Jalan Terpincang-pincang: Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Ditunda