Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kemenpora: Pengurus PSSI Terpilih Bantu Urus Suporter

Kericuhan pada laga Persebaya Surabaya versus PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
DEODATUS KRESNA MURTI BAYU AJI/BOLASPORT.COM
Laga sepak bola 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kericuhan pada laga Persebaya Surabaya versus PSS Sleman yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (29/10/2019) malam lalu, mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

Hal itu disampaikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto saat ditemui di acara debat calon ketua umum PSSI di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, kemarin sore.

60 Persen Peserta BPJS Kesehatan akan Nonaktif

Sesmenpora berharap siapapun yang terpilih memimpin PSSI periode 2019-2023 pada KLB PSSI, 2 November mendatang, bisa memperhatikan suporter. Menurutnya, selama ini PSSI menyebut urusan pengelolaan suporter menjadi tanggung jawab klub.

"Nanti kan juga ada kongres, kami minta siapapun yang terpilih betul-betul mereka harus PSSI harus aware. Selama ini kan PSSI selalu bilang suporter itu urusan klub, (nantinya) ini jangan lagi," kata Gatot.

"Di negara manapun, asosiasi sepak bola ada divisi tertentu meng-handle masalah itu. Ini yang harus diperbaiki. Masa dari zaman belum reformasi hingga era milenial masih seperti itu," sambungnya.

Sebelumnya, kericuhan terjadi saat Persebaya menjamu PSS Sleman dalam lanjutan Liga 1 Indonesia 2019, Selasa (29/10/2019) malam. Saat itu, Bajul Ijo keok dengan skor 2-3.

Hasil negatif tersebut memancing amarah pendukung. Setelah menyalakan flare ketika laga berlangsung, mereka kemudian turun ke lapangan seusai wasit Thoriq Al Katiri meniup peluit tanda berakhirnya laga.

Suporter lalu merusak sejumlah fasilitas dengan membakar papan iklan dan gawang serta merubuhkan bangku pemain. Gatot menyebut kejadian itu mestinya bisa dihindari apalagi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) merupakan salah satu stadion yang diproyeksikan menggelar putaran final Piala Dunia U-20 2021.

“Apapun bentuknya kami tentunya prihatin, dan sesalkan. Apalagi GBT itu merupakan salah satu stadion yang akan digunakan untuk Piala Dunia U-20. Nanti pertengahan November (2019), FIFA mau datang inspeksi," katanya.

“Kalau recovery fisik mungkin tidak sulit, yang sulit itu recovery image. Makanya kami minta kepada Persebaya dan suporternya untuk menunjukkan tanggung jawab. Ini juga berlaku untuk suporter klub lain," kata Gatot.

Wawancara Eksklusif dengan Bupati Minsel: Begini Klarifikasi Tetty soal Undangan KPK

Direktur Media PSSI, Gatot Widakdo juga menyayangkan insiden di GBT. Ia menyebut Persebaya sudah sering dijatuhi sanksi denda akibat ulah oknum pendukungnya.

"Kami sangat menyesalkan dan menyayangkan. Ini merugikan klub mereka sendiri. Suporter seharusnya dewasa untuk memajukan industri sepak bola," ucapnya.

Tunggu laporan

Sedangkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi akan melaporkan kejadian tersebut ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI.

Saat ini PT LIB tengah menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan. Nantinya, setelah laporan lengkap data-data tersebut akan langsung dikirimkan ke Komdis PSSI.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved