Wawancara Eksklusif dengan Bupati Minsel: Begini Klarifikasi Tetty soal Undangan KPK
Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu menjadi saksi dalam kasus gratifikasi dan suap yang melibatkan
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID - Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu menjadi saksi dalam kasus gratifikasi dan suap yang melibatkan mantan Anggota DPR RI Bowo Sidik. Bupati dua periode ini hadir dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Besar Raya, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
• PKS Tersanjung Disebut Saudara Tua Nasdem
Kabar ini ramai di kalangan masyarakat Minsel. Bahkan di beberapa grup Facebook seperti di Pikiran Rakyat Minsel ada oknum yang berspekulasi miring soal Tetty, sapaan akrabnya, yang hadir di Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi.
Pemimpin yang dikenal dekat dengan masyarakat ini memberikan klarifikasi agar tidak ada spekulasi miring lagi terhadap dirinya. Tetty menceritakan kenapa dirinya dipanggil menjadi saksi.
Berikut petikan wawancara eksklusif tribunmanado.co.id dengan Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Utara ini, Rabu (30/10/2019).
Nama Anda ramai diperbincang pasca persidangan dan bersaksi di KPK terkait kasus politisi Golkar Sidik Bowo. Bisa dijelaskan?
• Jokowi Minta Menko Luhut Kurangi Impor BBM
Saya menjelaskan yah. Kemarin saya datang ke persidangan atas undangan jaksa penuntut umum (JPU) KPK karena saya diminta klarifikasi dalam kasusnya Bowo.
Sebagai warga negara yang baik, saya harus taat hukum, jadi harus datang. Bagi yang ingin tahu soal kasus tersebut silakan lihat di YouTube (KPK).
Bisa Anda jelaskan apa saja yang ditanyakan majelis hakim saat bersaksi di persidangan Bowo?
Saya diminta klarifikasi oleh majelis hakim bagaimana caranya memproses proposal untuk pasar yang ada di Minsel.
Tentunya sebagai bupati proses menyetujui satu proposal itu harus sesuai aturan. Itu dimulai dari dinas terkait dan prosesnya itu sampai ke kami lewat paraf koordinasi yang ada.
Berita Anda memenuhi undangan KPK sebagai saksi telah menimbulkan berbagai spekulasi di publik. Bisa Anda berikan penjelasan apa sebenarnya yang berlangsung?
Saya minta kepada masyarakat Minsel harus paham dan jangan berasumsi yang tidak baik.
Dalam hal-hal seperti ini, tidak pernah saya memberikan uang kepada Pak Bowo maupun kepada siapa saja untuk memberikan proposal ini (pembangunan pasar).
Proposal murni adalah program pemerintah yang diberikan kepada daerah-daerah yang membutuhkan revitalisasi pasar. Saya ingin menjelaskan semua agar masyarakat paham khususnya di Minsel.
• Calon Kapolri dan Istri Terdiam, DPR: Istri Jangan Sampai Bintang Empat Setengah
Pasar rakyat ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang ada di beberapa kecamatan. Termasuk yang ada di Modoinding, Wanga, Raanan Baru, termasuk yang ada di Desa Poopo. Nah, ini yang kami perjuangkan dan dinikmati oleh masyarakat.
Pemkab Minsel mendapatkan program tersebut melalui proses yang sesuai aturan. Ini yang perlu masyarakat tahu. (dru)