Ketua IAD Sulut dan Tim Jaksa Masuk Sekolah Lakukan Penyuluhan di SMK N 1 Manado
Ketua Ikatan Adhyaksa Dharmakarini wilayah Sulawesi Utara, Ny Nurhayati Andi Muh Iqbal Arief, bersama Tim Penyuluhan Hukum Kejaksaan Tinggi Sulut
Penulis: Tirza Ponto | Editor: Maickel Karundeng
"Tujuan kami datang kesini untuk, mengenalkan hukum sejak dini kepada para siswa-siswi, sehingga kelak, mereka tidak akan terlibat dalam hal-hal yang melanggar hukum dan hal ini akan menjauhkan dari hukuman," ucapnya.
Selesai pemaparan oleh para narasumber, dilanjutkan dengan tanya jawab, dan setiap pertanyaan dari para siswa langsung di jawab oleh narasumber.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang positif dari Kepala SMKN 1 Manado, dan berharap agar kegiatan yang sama juga dapat dilaksanakan kembali di SMK N 1 Manado di masa yang akan datang.
Selain diadakan di dalam ruangan, penyuluhan hukum juga, dilaksanakan di halaman SMK N 1 Manado, dengan menggunakan mobil penyuluhan hukum Kejaksaan Tinggi Sulut, yang merupakan bantuan dari Kejaksaan Agung RI.
Sementara itu, Rian Ragho (19), siswa kelas 3 SMK N 1 Manado, jurusan Usaha Perjalanan Wusata, saat diwawancarai wartawan tribunmamado.co.id, samgat senang bisa ikut kegiatan ini.
"Dari legiatan ini, kita bisa tau, bagaimana kita bisa belajar mengenai hukum, dan posisi-posisi jaksa dan hakim," karanya.
Lanjutnya, kita bisa tau, jaksa kerjanya apa, pengacara kerjanya apa, dan hakim kerjanya apa.
"Kita juga bisa belajar mengenai undang-undang yang berlaku. Dari kegiatan ini, saya akan lebih memperhatikan prilaku saya, dan akan menjadi lebih baik lagi," katanya.
Debora Kawulusan (16), siswa kelas 3 SMK N 1 Manado, jurusan Usaha Perjalanan Wusata, memgatakan, kegiatan jaksa masuk sekolah ini sangat bagus.
"Saya bisa mendapati, bagaimana cara menyikapi kejahatan yang sering terjadi. Kita harus dengar apa kata guru. Karena mereka yang mendidik kita ketika kita belajar di sekolah," ujarnya.
Debora juga mengatakan, sangat menyesali apa yang sudah terjadi di salah satu SMK di Manado, dimana siswanya menikam gurunya sendiri sampai meninggal.
"Semoga tidak ada lagi, peristiwa yang terjadi seperti yang terjadi di SMK yang terletak di Mapanget Barat itu," harapnya.
Kegiatan tersebut, berlangsung dengan baik dan lancar, serta dihadiri sekitar 125 orang siswa-siswi dan jajaran guru SMK N 1 Manado.
Sebelum menuju kelas masing-masing, semua siswa-siswi di beri kesempatan, secara bergantian untuk melihat contoh-contoh narkotika dan obat-obat terlarang, melalui alat peraga yang di bawa oleh Tim Penyuluhan Hukum. (Juf)
• Terungkap Alasan Susi Pudjiastuti Tak jadi Menteri Jokowi Lagi, Menko Bidang Maritim Disorot
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: