Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polisi Temukan Undangan Pelantikan Presiden 2019, Pelat Nomor Palsu dan Senjata Tajam di Mobil

Polisi amankan senjata tajam, pelat nomor palsu, serta undangan pelantikan presiden dan wapres di mobil yang terparkir di sebuah hotel.

Editor: Sigit Sugiharto
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Akses Jalan ke Pelantikan Presiden 2019 Ditutup - Jalan MH Thamrin menuju Jalan Medan Merdeka Barat dan Istana Merdeka Jakarta ditutup jelang pelantikan presiden dan wakil presiden, Minggu (20/10/2019). Sejumlah ruang jalan ditutup untuk memperlancar jalannya pelantikan dan pengamanan tamu negara. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Aparat kepolisian menemukan senjata tajam, pelat nomor palsu, serta surat undangan pelantikan presiden dan wakil presiden 2019 dalam mobil  yang terparkir di lobi  Hotel Raffles, Jakarta, Minggu (20/10).

Polisi mengamankan pemilik dan pengendara mobil, yang berinisial IL dan HS.

IL adalah pemilik mobil, sedangkan HS adalah pengemudi mobil Nissan Terra itu.

Mobil itu parkir di lobi Hotel Raffles, namun menghalangi laju mobil lain.

Pihak hotel menghubungi pemilik mobil untuk memindahkan mobil itu, namun sempat mengalami kendala.

"Pemilik mobil yang sedang menginap di Hotel Raffles berhasil dibangunkan oleh petugas hotel dengan susah payah," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono, Minggu (20/10).

Setelah mobil itu dipindahkan, polisi menggeledah mobil itu.

Polisi menemukan dua buah senjata tajam jenis parang, pelat nomor palsu B 1442 KJM, pin anggota sebuah organisasi massa, dan undangan pelantikan presiden dan wakil presiden, acara yang akan digelar di Gedung DPR/MPR RI .

Prabowo Subianto, Sandiaga Uno & Jusuf Kalla Terima Penghormatan saat Acara Pelantikan Presiden

Argo Yuwono tidak menjelaskan siapa nama yang tertera pada undangan pelantikan tersebut.

"Saat ini, kendaraan, pengemudi, dan pemilik kendaraan, serta senjata tajam, telah diamankan di Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut," kata Argo.

Aparat kepolisian juga menangkap seorang laki-laki berinisial ES, Minggu (20/10).

Polisi menangkap ES di depan Gedung DPR/MPR, tempat pelantikan presiden dan wakil presiden.

Argo Yuwono menjelaskan alasan polisi menangkap ES.

ES mengaku sebagai presiden Republik Indonesia dan mendekati pintu depan Gedung DPR/MPR.

Penangkapan ES berawal ketika pada pukul 10.10 WIB.

ES datang ke arah pintu utama Gedung DPR/MPR dari arah Restoran Pulau Dua.

Argo menuturkan ES mengenakan sebuah tas ransel berwarna cokelat.

Petugas polisi lalu lintas yang mengamankan area di depan Gedung DPR/MPR kemudian menangkap ES.

Polisi sempat memeriksa ES secara singkat.

Hillary Brigitta Lasut Harapkan Ini dari Kepemimpinan Jokowi-Maruf

ES diketahui berasal dari Lamongan, Jawa Timur. Ia diduga mengalami gangguan kejiwaan.

Saat ini ES telah diserahkan kepada personel Satuan Intelijen Keamanan untuk ditangani secara lebih lanjut.

ES tidak hanya mengaku sebagai presiden. ES juga meminta pengawalan polisi saat acara pelantikan.

"Yang bersangkutan mengakui dirinya adalah presiden dan meminta pengawalan dari pihak kepolisian untuk acara pelantikan di Gedung DPR/MPR," ujar Argo.

"Yang bersangkutan juga menyampaikan dirinya sudah terpilih menjadi presiden sejak Agustus 2018, namun sampai saat ini belum ada pelantikan," sambung Argo.

Sementara itu, polisi mengubah fungsi pintu keluar Slipi Tol Dalam Kota, Jakarta, Minggu (20/10).

Pintu keluar tol ini berubah fungsi menjadi pintu masuk tamu VVIP acara pelantikan presiden dan wakil presiden.

Mereka yang termasuk tamu VVIP adalah pejabat negara seperti menteri, kepala daerah dan tamu-tamu negara.

Prabowo Jadi Menteri Pertahanan di Kabinet Jokowi Jilid II? Ini Kata Fadli Zon

Di pintu keluar tol terparkir sebuah mobil pick up milik Jasa Raharja.

Di bagian belakang mobil tersebut terpampang papan keterangan elektronik.

Papan tersebut bertuliskan MPR/DPR Khusus VVIP.

Dua orang berseragam warna biru berjaga di depan mobil tersebut.

Sekitar delapan meter di belakang mereka terdapat dua orang lain memindahkan kerucut pembatas jalan.

Beberapa mobil pejabat keluar dari Tol Dalam Kota. Di antaranya mobil berplat nomor RI 57 dan BK 1.

Demi menjaga keamanan acara pelantikan presiden dan wakil presiden, di Gedung DPR/MPR, beberapa ruas jalan protokol di sekitar Gedung DPR/MPR dan Istana Merdeka ditutup.

Berdasarkan data yang diperoleh Tribun Network, terdapat 10 ruas jalan protokol yang ditutup dan dialihkan.

Kepala Sub Direktorat Penegakan Hukum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP M Nasir penutupan jalan hanya saat hari pelantikan presiden dan wakil presiden. (Tribun Network/dit/ham)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved