Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pegadaian Rajin Jalin Kerja Sama

Fintech P2P lending PT Kredit Pintar Indonesia mengantongi perizinan usaha penuh sebagai penyelenggara layanan pinjam-meminjam uang

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribun Manado / Fernando Lumowa
Pelayanan di Pegadaian Manado 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Fintech P2P lending PT Kredit Pintar Indonesia mengantongi perizinan usaha penuh sebagai penyelenggara layanan pinjam-meminjam uang berbasis teknologi informasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Izin ini tertuang dalam Surat Nomor Keputusan Izin Usaha KEP -83/D.05/2019 tanggal 30 September 2019.

Chief Executive Officer (CEO) Kredit Pintar, Wisely Wijaya menyatakan, dengan izin ini mengajak seluruh pemangku kepentingan yang berada di ekosistem fintech dalam menjaga kepentingan untuk menciptakan ekosistem yang sehat. Bertambahnya beberapa perusahaan yang telah berizin, dapat dilihat bahwa industri fintech semakin kuat.

“Setelah mendapatkan izin, kami ingin memperbanyak masyarakat terinklusi dengan adanya Kredit Pintar. Lalu dari user based kami, dulu yang pertama kali meminjam dengan alasan tidak ada akses perbankan dan pinjam Rp 500.000. Sekarang bisa pinjam hingga Rp 10 juta. Dari dulu bunga 0,8% per hari sekarang 0,1% per hari,” ujar  Wisely akhir pekan lalu.

Kredit Pintar mencatatkan telah menyalurkan akumulasi pinjaman senilai Rp 6 triliun hingga saat ini. Pinjaman tersebut disalurkan sejak awal berdiri pada April 2018 lalu. Adapun pinjaman sejak awal tahun hingga saat ini senilai Rp 4 triliun. “Harapan kami sampai akhir tahun akumulasi pencairan pinjaman mencapai Rp 10 triliun,” ujar Wisely.

Saat ini, Kredit Pintar juga tengah melakukan proyek percontohan atau pilot project untuk memberikan pinjaman produktif. Kredit Pintar memilih menyasar sektor pertanian pada tahap awal untuk bisa menyalurkan lebih deras pinjaman produktif.

BCA Genjot Bisnis Anak Usaha

Pegadaian Rajin Jalin Kerja Sama

PT Pegadaian gencar menggandeng banyak perusahaan untuk kerja sama dalam pemasaran dan penjualan produk. Kerjasama ini melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta maupun asosiasi. Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto menyatakan, dari awal tahun 2019 hingga sekarang, Pegadaian menggandeng 70 perusahaan. "Diharapkan jalinan kerja sama dapat menjadi wadah dalam meningkatkan nilai ekonomi di Indonesia, serta wadah dalam memberikan kontribusi positif bagi negara," kata Kuswiyoto, Jumat (11/10).

Terbaru Pegadaian berkolaborasi dengan perusahaan di Makassar. Selain pemasaran dan penjualan produk, kerjasama kali ini termasuk pemanfaatan sumber daya, produk, layanan dan pengembangan jaringan untuk jasa serta produk unggulan. Pemilihan Makassar karena wilayah ini punya pasar potensial bagi Pegadaian dan pusat perekonomian di timur Indonesia.

PT Pegadaian menjalin kerjasama dengan Kalla Group dan Bosowa Group serta perusahaan lain di Makassar Antara lain Pelindo lV Makassar, PT Semen Tonasa, PT Kawasan Industri Makassar (Persero). Pegadaian berkesempatan bekerja sama dengan PD Pasar Makassar Raya, Nutrifood Indonesia, Mitsubishi Beta Berlian, Benelli Indonesia, Suraco Jaya Yamaha, i-Radio Makassar dan Permodalan Nasional Madani.

Prabowo Disuguhi Soto Mie di Rumah Paloh: Bertemu Dua Jam

PNM Menaikkan Target Pembiayaan

Kinerja PT Permodalan Nasional Madani (PNM) kian menanjak. Perusahaan pelat merah ini merevisi target pembiayaan dari Rp 14,8 triliun menjadi Rp 16,6 triliun di 2019.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi optimistis mencapai target tersebut. Apalagi, sampai September 2019, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 15,79 triliun, atau meningkat 84,17% secara tahunan. Dari jumlah itu, program PNM Mekaar berkontribusi 82,20% dan sisanya PNM ULaMM.

“Kami akan mengusahakan yang terbaik Dan pembiayaan sebesar Rp 16,6 triliun merupakan target minimal,” kata Arief kepada KONTAN akhir pekan lalu.

Kenaikan pembiayaan PNM berkat pertumbuhan program PNM Mekaar serta pertambahan jumlah kantor cabang. Sampai September 2019 saja, jumlah jaringan PNM tembus 2.792 kantor, atau naik 17,31% yoy. Kantor cabang ini tersebar di seluruh penjuru Indonesia.

Biasanya, menurut Arief  penambahan kantor cabang akan membebani biaya operasional. Namun kenaikan biaya operasional tersebut bisa ditutupi oleh pendapatan perusahaan pelat merah ini.

Wiranto Butuh Waktu 1 Minggu: Dokter Buang Usus Halus 40 Cm

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved