Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Wiranto Butuh Waktu 1 Minggu: Dokter Buang Usus Halus 40 Cm

Kondisi kesehatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto belum pulih betul setelah menjadi korban

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia - Luhut B Panjaitan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Kondisi kesehatan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto belum pulih betul setelah menjadi korban penikaman. Ia masih menjalani perawatan Rumah Sakit Pusat Angkat Darat Gatot Soebroto, Jakarta, hingga Minggu (13/10).

"Butuh waktu seminggu untuk memulihkan usus yang terluka karena penusukan," kata Ketua Umum Partai Bulan Bintang yang juga mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, setelah menjenguk Wiranto, Sabtu (12/10).

Kemenpar Puji Modoinding Potato Festival: Ajang Pameran Hortikultura Terbesar di Sulawesi

Yusril mengatakan, pada umumnya Wiranto saat ini berada ruang pemulihan dan lebih banyak istirahat. Setelah mengalami penusukan, Wiranto sempat menjalani operasi. Penusukan terhadap Wiranto menghebohkan publik karena pelaku disebut terhubung dengan jaringan teroris.

Agus Zaini, Tenaga Ahli Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, mengatakan Wiranto menjalani operasi usus halus. Agus mengatakan, usus halus mantan Panglima ABRI itu dipotong sepanjang 40 sentimeter karena terluka.

"Setibanya di RSPAD, langsung ditangani secara intensif dan dokter memutuskan untuk mengambil tindakan operasi di bagian perut lantaran akibat tusukan ditemukan luka di bagian usus halus, sehingga usus halusnya mesti dipotong sepanjang 40 cm," ungkap Agus.

Erdogan Kukuh Hancurkan Suriah: Embargo Senjata Tak Mempan

Terkait kondisi Wiranto, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, meminta semua pihak terutama media massa supaya tidak membesar-besarkan insiden penusukan terhadap Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.

"Jadi, jangan dibesar-besarkan lagi kasus itu. (Media massa, Red) Banyak berita-berita lain," kata Luhut, ditemui di acara pengangkatan gerbong kereta layang ringan atau light rail transit (LRT), di pitstop Stasiun Harjamukti, Depok, Minggu (13/10) siang.

Menurut Luhut, insiden penyerangan kepada menteri dapat saja terjadi tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain, seperti di Amerika Serikat. "Lagian kejadian semacam itu bisa terjadi di mana saja, di Amerika (Serikat, Red) berkali-kali kejadian itu," kata dia.

Tidak ada satu negara pun dapat menghindar dari ancaman terorisme. Meskipun begitu, dia meminta, agar aparat keamanan dari unsur Polri dan intelijen meningkatkan pengamanan serta upaya pencegahan deteksi dini.

"Tidak ada satu negara pun yang kebal atau imun terhadap hal-hal macam itu. Tetapi saya kira tingkat pengamanan, polisi, intelijen, sudah mempunyai data yang baik," kata Luhut, purnawirawan jenderal TNI AD.

Dearly dan Anneth Bintangi Film Kurindu Natal Keluarga (KNK) Sinterklas dari Jakarta

Insiden penikaman terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto masih ramai diberitakan. Wiranto ditikam terduga teroris, saat ia turun dari mobil yang ditumpanginya di alun-alun Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). Siang itu, Wiranto menghadiri acara di sana.

Wiranto ditikam menggunakan belati oleh orang tak dikenal. Dua pelaku penusukan Wiranto, adalah pasangan suami istri. Pelaku laki-laki bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31 tahun), pernah tinggal di Jalan Alfaka VI No 104 Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Sumatera Utara.

Abu Rara lahir di Medan 24 Agustus 1968. Adapun pelaku wanita bernama Fitri Andriana binti Sunarto kelahiran Brebes Jawa Tengah 5 Mei 1998. Saat kejadian, Syahrail dan Fitri Andriana mengontrak di Kampung Sawah Desa/Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang.

Akibat insiden ini, Wiranto menderita dua luka tusuk di bagian perut. Korban lainnya adalah Kapolsek Menes Kompol Dariyanto dan seorang warga H Fuad.
Setelah menjalani pengobatan awal di RSUD Berkah, Pandeglang, Wiranto diterbangkan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta dan hingga saat masih menjalani perawatan.

Sampai berita ini dimuat, Wiranto yang mantan Panglima ABRI, purnawirawan jenderal TNI, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved