BCA Genjot Bisnis Anak Usaha
Bank Central Asia (BCA) mengakui pertumbuhan kredit perbankan di 2019 lesu. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Bank Central Asia (BCA) mengakui pertumbuhan kredit perbankan di 2019 lesu. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menjelaskan, perlambatan hampir terjadi di seluruh sektor karena kondisi ekonomi secara global yang fluktuatif.
• Kenaikan Harga Saham LPPF Akibat Rumor Akuisisi
Kendati demikian, bila merujuk laporan keuangan bulan Agustus 2019, realisasi kredit BCA masih cukup deras. Total kredit BCA tumbuh 12% year on year (yoy) dari Rp 502,76 triliun jadi Rp 563,12 triliun.
Hingga akhir tahun 2019, BCA menargetkan kredit akan tumbuh di kisaran 9%-10%. Ada beberapa peluang kredit yang bisa ditangkap, salah satunya kredit sindikasi terutama proyek besar. Antara lain pada sektor infrastruktur jalan tol, transportasi maupun pembangkit listrik.
Sementara itu, dari sisi likuiditas, Jahja menyebut BCA masih cukup longgar dengan rasio loan to deposit ratio (LDR) terjaga di bawah 80% hingga kuartal III-2019. Posisi ini menurutnya di bawah rata-rata industri yang LDR mencapai 96%.
BCA juga akan menggenjot kontribusi anak usaha. Salah satunya perusahaan pembiayaan seperti BCA Multifinance dan BCA Finance. Ia menjelaskan, BCA Multi Finance bisa masuk ke pembiayaan menengah ke bawah yang sulit digarap oleh induk. Salah satu segmen kredit yang dipastikan bakal digarap oleh BCA Multi Finance ke depan yakni kredit multiguna.
Anak usaha pembiayaan BCA punya andil cukup besar dalam mencetak laba secara konsolidasi. Khusus multfinance, Jahja menyebut kontribusinya sudah sebesar 2,5% terhadap total laba yang diperkirakan mencapai Rp 26 triliun secara konsolidasi.
BCA melalui anak usaha modal ventura yakni Central Capital Ventura (CCV) juga merambah ke pembiayaan berbasis teknologi finansial.
• Menimbang peluang Investasi Sepatu Sneakers
Garap Pasar Mobil Bekas
Bank Central Asia Tbk (BBCA) meluncurkan entitas pembiayaan baru PT BCA Multi Finance (BCAMF). Entitas ini akan mengganti entitas pembiayaan BCA yang sebelumnya dikenal sebagai PT Central Sentosa Finance (CSF).
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, perubahan ini tak akan mengubah layanan CSF. BCA Multi Finance justru menambah sektor pembiayaan lain selain roda dua, yakni roda empat bekas sejak tahun 2019.
Pembiayaan mobil bekas hingga September 2019 berkisar Rp 130 miliar. Tahun 2020, BCAMF menargetkan pembiayaan bisa tumbuh menjadi Rp 800 miliar.***
Red Planet Menunggu Berkah Libur Akhir Tahun
PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) bersiap menadah berkah dari libur akhir tahun pada kuartal akhir ini. Direktur Utama Red Planet Indonesia NG Suwito memprediksi, okupansi hotel pada libur akhir tahun mendatang bisa mencapai 90%.
Meski begitu, ia tak muluk-muluk menargetkan pertumbuhan kinerja sampai tutup tahun ini. Malah, dia memprediksi pendapatan tahun ini bakal 3% lebih rendah ketimbang perolehan di 2018.
Pendapatan pada 2018 mencapai Rp 75,62 miliar. Tahun ini cukup menantang lantaran ada beberapa sentimen negatif yang mempengaruhi kinerja.