Sulawesi Utara
Admin KIM Beri Pesan Kebangsaan, Pelantikan Presiden dan Wapres Patut Disambut Gembira
Admin KIM Max F Wilar, Inggrid Suze Edme Assa Runtuwene, dan Ir W Donald R Pokatong MSc PhD kembali memberikan pesan Kebangsaan.
Penulis: | Editor: Alexander Pattyranie
TRIBUNMANADO.CO.ID - Admin Kawanua Informal Meeting (KIM) Max F Wilar, Inggrid Suze Edme Assa Runtuwene, dan Ir W Donald R Pokatong MSc PhD kembali memberikan pesan Kebangsaan.
Kali ini bagi pelantikan presiden.
"Pelantikan sebagai pengambilan sumpah dan janji Ir H Joko Widodo dan Prof Dr KH Ma'ruf Amin selaku Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2019-2024 pada hari Minggu tanggal 20 Oktober 2019 adalah agenda kenegaraan yang patut disambut dengan gembira oleh seluruh bangsa Indonesia.
"Gembira dalam demokrasi di Indonesia adalah budaya luhur yang 'saling mengakui dan menerima' oleh seluruh rakyat Indonesia," katanya Max Wilar.
Mereka juga menyampaikan doa dan harapan.
"Kiranya ridho Tuhan yang Maha Esa menyertai perjalanan bangsa dan negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. I Yayat u Le'os. (Tebarkan Kebaikan)," katanya
Sebelumnya para admin memberikan informasi soal agenda kebangsaan dan kenegaraan.
Mereka juga memberikan imbauan untuk itu.
"Ada pelantikan 575 anggota DPR RI dan 136 anggota DPD RI masa bakti 2019 - 2024. Pengambilan Sumpah dan Janji pada mereka pada Selasa 1 Oktober 2019," kata Max Wilar
Sementara, pelantikan dalam Pengambilan Sumpah dan Janji Ir H Joko Widodo sebagai Presiden RI dan Prof Dr KH Ma'ruf Amin sebagai Wakil Presiden RI masa bakti 2019 - 2024 pada hari Minggu (20/10/2019).
"Semua harus disambut dengan gembira oleh segenap anak bangsa dan negara Republik Indonesia," ujarnya
Menurut mereka dua agenda tersebut adalah produk demokrasi. Itu telah dilaksanakan sesuai konstitusi yaitu undang-undang dan peraturan yang berlaku.
"Kita sambut dua agenda kebangsaan dan kenegaraan tersebut dengan memanjatkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Marilah kita sebangsa dan setanah-air bersama-sama bergandengan tangan dalam persatuan dan kesatuan," katanya.
Semua kata mereka untuk memajukan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Semua berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.