Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

KISAH Pendeta Selamatkan Warga Pendatang saat Rusuh di Wamena : Langsung Pecah

Namun dibalik peristiwa pilu tersebut terdapat cerita bahwa para warga asli Wamena yang melindungi warga pendatang dari serbuan perusuh.

Editor: Indry Panigoro
antara
Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). 

Dari istrinya yang tinggal di Wamena dan belakangan menyusul ke Sentani, Krisanthus mengetahui rumahnya sudah rata dengan tanah.

"Istri saya dari Wamena dua hari lalu tiba di Sentani hanya baju di badan. Harta benda, rumah dan segala isinya sudah hangus dan rata dengan tanah. Saya bersyukur karena kami sekeluarga masih selamat, dan untuk sementara kami tinggal di sentani sampai kondisi aman dulu baru kembali lagi ke Wamena," ucapnya.

Kris menuturukan ada 26 orang penduduk Wamena asal Kepulauan Kei yang mengungsi ke Jayapura.

Mereka ditampung di salah satu pos pengungsian di Sentani dengan dukungan keluarga besar masyarakat Kepulauan Kei.

jayapura

ENGGEL WOLLY/
Lanud Silas Papare Jayapura digunakan untuk mendaratkan para pengungsi dari Wamena.

Ribuan Pengungsi

Sejak 23 September hingga Senin (30/09), TNI Angkatan Udara telah mengevakuasi 4.588 orang dari Wamena ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

Hal itu dikemukakan Komandan Lanud Silas Papare Jayapura, Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, kepada BBC News Indonesia, Senin (23/09).

sentani

ENGGEL WOLLY/
Sejak 23 September hingga Senin (30/09), TNI Angkatan Udara telah mengevakuasi 4.588 orang dari Wamena ke Jayapura menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU.

"Selama ini kami menggunakan dua pesawat Hercules dan akan ada satu pesawat Hercules tambahan, besok (Selasa, 1 Oktober 2019)," ujarnya.

Para pengungsi tersebut, lanjutnya, ditampung di beberapa pos penampungan, semisal di gedung serbaguna Lanud Silas Papapre, Yonif Raider 751, Rindam, Tabita dalam, Al-Aqso Sentani, dan Musholla Attaqwa Sentani.

Menurut Marsma TNI Tri Bowo Budi Santoso, jumlah pengungsi di kawasan Sentani diperkirakan akan bertambah mengingat masih ada 8.000 hingga 10.000 orang lagi yang menunggu dievakuasi dari Wamena. Sebagian dari tempat lain, seperti Tolikara, baru mendaftar.

wamena

ANYONG / 
Warga antre mendapat bantuan makanan di posko pengungsian yang tersebar di Wamena.

Di Wamena, pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, mencatat terdapat 7.278 warga perantau masih berada di penampungan pengungsi.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, mengatakan pengungsi tersebar di lebih dari 59 titik.

"Pengungsi terbanyak bertahan di Polres, Kodim, gereja, mushola dan sudah didistribusikan logistik," ucapnya, seperti dilaporkan wartawan Anyong kepada BBC News Indonesia.

Selain masyarakat pendatang, masyarakat asli Papua juga ikut mengungsi ke kampung-kampung.

"Kita juga data orang asli Papua yang mengungsi ke kampung-kampung untuk diberikan logistik, sebab setelah kejadian, tidak ada tempat usaha yang buka untuk mereka belanja," katanya di posko induk bantuan logistik di gedung Ukumearek Asso Wamena, Senin (30/09).

"Di pengungsian ada yang sakit saya sudah perintahkan tim medis untuk datang ke tempat-tempat pengungsi. Ada bantuan tenaga medis juga dari TNI dan Polri untuk membantu obat maupun tenaga. Bukan hanya itu dokter-dokter kita juga melakukan trauma healing khususnya kepada anak-anak," katanya.

Untuk meringankan korban kerusuhan di Wamena, Kementerian Sosial (Kemensos) mengirimkan bantuan senilai Rp3,89 miliar.

"Dalam rangka penanganan penyintas pasca kerusuhan di Wamena, Kemensos memberikan layanan pemenuhan kebutuhan dasar berupa bantuan logistik bagi kelompok rentan serta pemulihan usaha ekonomi warga," kata Menteri Sosial ( Mensos) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu (29/9/2019).

wamena

ANYONG/
Dapur umum dibuka untuk para warga di posko pengungsian Wamena.

Dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/9/2019) Kemensos menjelaskan, bantuan yang diberikan dalam bentuk penguatan dapur umum untuk sekitar 5.000 jiwa, dan 1.500 paket perlengkapan pakaian anak.

Kemudian 1.500 paket perlengkapan pakaian pria, 1.500 paket perlengkapan pakaian wanita, 2.500 matras, 1.500 tenda gulung atau terpal, 2.500 selimut, dan 100 unit Bantuan Usaha Ekonomi Produktif.

Sebelumnya, Komandan Distrik Militer 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Candra Dianto, mengatakan ribuan pengungsi korban kerusuhan Wamena membutuhkan bantuan kebutuhan pokok seperti pakaian, makanan, dan barang-barang keperluan anak dan perempuan.

Presiden Joko Widodo mengimbau masyarakat untuk tidak ramai-ramai meninggalkan Wamena, Papua, pasca-kerusuhan yang terjadi di kota itu.

Jokowi menyebut, aparat keamanan kini sudah bisa memulihkan kondisi di Wamena setelah terjadi kerusuhan yang menewaskan sedikitnya 33 orang.

"Terus kami imbau agar masyarakat tidak keluar dari Wamena karena aparat keamanan sudah bisa mengamankan," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/09).

Jokowi mengakui bahwa saat ini masyarakat masih banyak yang ingin keluar dari Wamena karena merasa takut.

Ia meminta tak ada yang mengaitkan kejadian ini dengan konflik antar-etnis.

"Seluruh masyarakat tetap tenang, menahan diri dan menghindarkan dari semua provokasi provokasi dan fitnah-fitnah yang kita lihat di media sosial begitu sangat banyaknya isu-isu yang ditebarkan," kata dia.(*)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kisah Pendeta Selamatkan Warga Pendatang saat Rusuh di Wamena, Diancam dan Sepeda Motornya Dibakar, 

Tonton:

Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved