Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

KISAH Pendeta Selamatkan Warga Pendatang saat Rusuh di Wamena : Langsung Pecah

Namun dibalik peristiwa pilu tersebut terdapat cerita bahwa para warga asli Wamena yang melindungi warga pendatang dari serbuan perusuh.

Editor: Indry Panigoro
antara
Warga mengungsi di Mapolres Jayawijaya saat terjadi aksi unjuk rasa yang berakhir rusuh di Wamena, Jayawijaya, Papua, Senin (23/9/2019). 

Ditambahkan Mus, dia dan keluarganya masih menunggu hingga kondisi kembali kondusif.

"Untuk sementara kita di Sentani dulu, memang sebagian besar harta benda seperti tempat jualan dan sebagian rumah sudah hangus terbakar. Kalau kondisi aman, kita pasti kembali lagi untuk memulai usaha kita dari awal lagi," pungkasnya.

Sikap Mus diamini Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit, yang mengunjungi masyarakat Sumbar di Papua.

"Mereka juga tidak ingin pulang karena kalau pulang pun mereka mau kerja apa. Mereka bilang sudah lahir dan besar di Papua jadi ingin tetap tinggal di Papua, itu kata warga Minang yang saya temui di Wamena," kata Nasrul kepada wartawan, Minggu (29/09) malam di Jayapura.

Nasrul mengungkap warga Sumbar di Wamena berjumlah 981 orang dan 300 di antara mereka sudah mengungsi.

Warga asli Wamena membantu warga pendatang mengungsi saat kerusuhan meletus Senin (23/9/2019)
Warga asli Wamena membantu warga pendatang mengungsi saat kerusuhan meletus Senin (23/9/2019) (facebook/surga kecil yang jatuh ke bumi)

Gereja Baptis Papua Lindungi 370 Kepala Keluarga Muslim di Wamena

Cerita tentang adanya perlindungan yang diberikan oleh gereja kepada para pengungsi korban kerusuhan di Wamena juga diungkap akun Facebook Surga Kecil Yang Jatuh ke Bumi.

Dalam akun tersebut dijelaskan alasan dari gereja memberikan perlindungan kepada para pengungsi. Yang memberikan perlindungan tersebut adalah Gereja Baptis Papua.

Gereja Baptis Papua ini digembalai oleh Simet Yikwa.

Simet Yikwa dan istrinya Serina Kogoya, Pdt. Erius Wenda, dan majelis Gereja Derpin Wenda lah yang bertaruh  nyawa melindungi para pengungsi.

Berikut Postingan Lengkap Laman Facebook Surga Kecil Yang Jatuh ke Bumi.

"Ketika ada kelompok massa merusak dan membakar, membunuh orang-orang yang tidak bersalah, Gembala Simet Yikwa dengan istrinya Serina Kogoya, Pdt. Erius Wenda, majelis Gereja Derpin Wenda melindungi 370 Kepala Keluarga Muslim dan anak-anak mereka dalam gedung ibadah Jemaat Baptis Wesaroma Pikhe.

370 Kepala Keluarga Muslim dan anak-anak dilindungi dari jam 10.00-15.00. Walaupun rumah, kios, tokoh dan harta benda terbakar, tapi 370 Kepala Keluarga dan anak-anak semua selamat.

Gembala Simet Yikwa melaporkan, bahwa “sebagian kami selamatkan digedung ibadah, sebagian kami lindungi di belakang rumah saya, dan sebagian mereka dilindungi di rumah Hengky Yikwa anggota Jemaat Baptis dan juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Mamberamo Tengah.”

“Pada jam 15.00 TNI datang jemput sahabat-sahabat kami dan dibawa ke Markas Kodim Wamena. Menurut kami, sebenarnya mereka aman karena kami bertanggungjawab jaga mereka. Kalau mereka lapar, kami sama-sama makan ubi dari kebun kami. Tapi, tidak masalah karena mereka merasa lebih aman dilindungi TNI-Polri.”

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved