NEWS
Mahasiswa Datang Berunjuk Rasa, Wakapolres Terima dan Izinkan Gelar Tahlilan, Lesehan di Halaman
Hari ini Minggu (29/09/2019) masih ada mahasiswa yang menggelar unjuk rasa. Seperti yang terlihat di Kediri Kota. Puluhan mahasiswa mendatangi markas
TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini Minggu (29/09/2019) masih ada mahasiswa yang menggelar unjuk rasa. Seperti yang terlihat di Kediri Kota. Puluhan mahasiswa mendatangi markas polres Kediri Kota.
Mereka datang melaksanakan unjuk rasa dan tahlilan sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya Randy mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari saat demo menuntut revisi RUU KUHP di depan Kantor DPRD Kendari.
Mahasiswa yang datang yakni dari PMII Kediri.
Pada kegiatan tahlilan ini juga diikuti Waka Polres Kediri Kota Kompol Iwan Sebastian serta puluhan polisi, Minggu (29/9/2019) petang.
Aksi aktifis PMII Kediri digelar sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya Randy, mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari saat demo menuntut revisi RUU KUHP di depan Kantor DPRD Kendari.
Randy meninggal akibat tembakan oknum aparat kepolisian di bagian dada sebelah kanan.
Sebagai bentuk solidaritas atas meninggalnya Randy, mahasiswa PMII Kediri menggelar aksi mengecam tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian.
Baca: Gempa 6,7 SR Dirasakan Warga Melonguane-Talaud Saat Ibadah Pagi Berlangsung
Baca: Janda Muda Satu Anak Mengaku Dipaksa Delapan Pria, Katanya Tidak Bisa Melawan Karena Diancam
Baca: Api Awalnya Membakar Daun Bambu Kering, Kemudian Cepat Membesar dan Membakar Seorang Warga
Facebook Tribun Manado :
Selain itu menuntut polisi untuk mengusut tuntas dan menghukum pelaku penembakan. Dalam aksinya mahasiswa membawa sebuah spanduk bertuliskan, "Demonstran Mati di Tanah Demokrasi".
Sementara doa bersama dan tahlilan dipimpin oleh Halimi, aktifis PMII Kediri yang menegaskan kedatangannya di Mapolres Kediri atas panggilan hati nurani.
"Kita datang atas kesedihan yang sangat mendalam yang dirasakan sebagai sesama mahasiswa dan kader PMII," tandasnya.
Halimi juga menegaskan, kedatangannya hanya satu tujuan solidaritas dan tuntutan agar dapat disampaikan kepada Kapolri.
"Kedatangan kami untuk menyuarakan dan doa bersama khususnya untuk sahabat Randy dan mahasiswa lain yang menjadi korban dan tumbal atas rusaknya demokrasi di Indonesia," tandasnya.
Sementara Kompol Iwan Sabastian yang menerima puluhan mahasiswa mempersilahkan mahasiswa untuk menggelar doa bersama bersama anggota polisi di halaman Mapolres Kediri.
Malahan Kompol Iwan juga memerintahkan anggota polisi yang masih ada di dalam kantor untuk keluar berbaur bersama mahasiswa menggelar doa bersama.
Baca: Seorang Pria Paruh Baya Melakukan Beberapa Kali Hal Tak Pantas Terhadap Bocah Laki-Laki, Sudah Lima
Baca: Polisi Amankan Oknum Dokter Magang Pria, Diduga Lakukan Hal Aneh Sesama Jenis, Proses Hukum Berjalan
Baca: Pasca Unjuk Rasa, Ada Sembilan Polisi Yang Diperiksa, Terkait Pemukulan Jurnalis dan Mahasiswa?
Instagram Tribun Manado :
Doa bersama dilakukan dengan lesehan membaca tahlil bersama-sama.