News
Kisah Seorang Anak yang Tewas Ditangan Pembunuh Bayaran Suruhan Ibunya, Dipicu Masalah LGBT
Carudin pria berusia 32 tewas ditangan pembunuh bayaran suruhan ibu kandungnya.
"Baru ketahuan beberapa tahun terakhir, istrinya yang ketiga bicara langsung ke saya," kata DRH saat konferensi pers di Mapolres Indramayu, Jumat (27/9/2019).
Baca: Mengapa Pria Rela Keluarkan Uang Banyak untuk Wanita Malam? Mantan PSK Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca: Benny Wenda Kini Tidak Diijinkan Lagi Masuk Ruang Sidang PBB, Terbentur Aturan Terbaru
Baca: Yasonna Laoly Mengundurkan Diri dari Jabatan Menteri Hukum dan HAM, Istana Membenarkan
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Akhirnya, Carudin mengaku sebagai LGBT pada sang ibu ketika ayahnya meninggal dunia beberapa tahun lalu.
"Mah, saya itu tidak bisa suka sama perempuan. Saya pengennya suka sama sesama jenis," ucap DRH menirukan pengakuan korban.
DRH awalnya tak menyangka lantaran anaknya sudah mempunyai 4 istri dan 2 orang anak.
Namun, setelah mendengar pengakuan anaknya DRH pun naik pitam.
DRH tak setuju dengan orientasi seksual korban.
Sejak saat itulah, ulah Carudin semakin menjadi.
Bahkan, Ia menguras harta sang ibu untuk memenuhi gaya hidup glamornya.
Sawah yang harganya Rp 100 juta pun dijual Carudin.
Selain menjual sawah, Carudin juga kerap meminta uang kepada ibu.
Ia juga menagih harta warisan tanah kepada DRH.
Bila keinginannya tidak terpenuhi, Carudin akan menyiksa DRH.
Bahkan, ancaman membunuh juga dilontarkannya.
"Saya juga sering dipukulin. Pernah sampai kepikiran ingin melaporkan anak ke polisi. Tapi tidak tega namanya juga ibu dan anak," ujarnya.