G30S PKI
Kisah Mayjen DI Panjaitan Dibunuh Pasukan PKI, Sempat Ditolong Keluarga & Diperlakukan Bak Binatang
DI Panjaitan adalah salah satu pahlawan revolusi Indonesia yang meninggal di Lubang Buaya, Jakarta, 1 Oktober 1965 pada umur 40 tahun.
Dan saat Pasukan Belanda melakukan Agresi Militernya yang Ke II, Panjaitan diangkat menjadi Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI).
Baca: 10 Pahlawan Revolusi Gugur saat G30S PKI, Pembunuhan Jenderal Ini Didalangi Kakaknya Petinggi PKI
Hingga berakhirnya Agresi Militer Belanda ke II, dan Indonesia pun memperoleh pengakuan kedaulatan.
Panjaitan lantas diangkat menjadi Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan.
Saat itu ia dipindahkan lagi ke Palembang menjadi Kepala Staf T & T II/Sriwijaya.
Seusai mengikuti kursus Militer Atase (Milat) tahun 1956, ia ditugaskan sebagai Atase Militer RI di Bonn, Jerman Barat.
Ketika masa tugasnya telah berakhir sebagai Atase Militer, ia pun pulang ke Indonesia.
Akan tetapi, tak lama pada tahun 1962, dirinya ditunjuk menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Men/Pangad).
Jabatan inilah terakhir yang diembannya saat peristiwa G30S terjadi. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)
BERITA POPULER:
Baca: FAKTA TERUNGKAP: Sikap Ahok yang Keras Ternyata Cerminkan Kekesalan Terhadap Pencuri Uang Negara
Baca: Kemungkinan Ahok dan Puput Cerai Diungkap Sosok Ini : Mereka Bisa Berpisah Gara-gara 2 Kata
Baca: Saking Sayangnya, Seorang Ayah Nangis Histeris di Hari Pernikahan Putrinya : Jangan Pergi
Baca Juga:
Baca: Sahabat Kental Habibie Sejak SMA, Jadi Pelindung Mr Crack di Jerman, Terpisah Karena Isu G30S/PKI
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul: Kisah Mencekam G30S Diungkap Putri Jenderal DI Pandjaitan, Rumahnya Dikepung dan Ayahnya Diseret