Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bahaya Vape

Tak hanya Bahayakan Paru-paru, Vape pun Bisa Picu Kanker, Masih Mau Menghisapnya?

Selama ini, rokok elektrik digadang-gadang aman untuk dikonsumsi dan tidak memiliki dampak terhadap kesehatan seperti rokok tembakau.

Editor:
(Rehab Reviews)
ILUSTRASI Vape 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Dampak buruk vape atau rokok elektrik sedang ramai dibicarakan di Amerika Serikat. 

Persoalan muncul setelah maraknya kasus kerusakan paru-paru yang dialami ratusan orang di Amerika Serikat, dalam hitungan minggu.

Padahal, selama ini, rokok elektrik digadang-gadang aman untuk dikonsumsi dan tidak memiliki dampak terhadap kesehatan seperti rokok tembakau.

Padahal perbedaan vape dengan rokok konvensional hanya pada kandungan tembakau. Rokok konvensional menggunakan tembakau, vape tidak.

“Tapi vape mengandung zat lain yang sama berbahaya dengan rokok konvensional.”

Begitu kata Perwakilan Departemen Penyakit Dalam Divisi Respirologi Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dr Iceu Dimas Kultsum SpPD, saat dihubungi Kompas.com, Jumat (20/9/2019).

Iceu mengatakan, dalam sejumlah penelitian terungkap, vape mengandung formaldehida, benzena, dan akrolein.

Zar kimia tersebut bersifat karsinogenik yang bisa memicu kanker.

Cara kerjanya, zat itu akan merusak inti sel, hingga terjadi perubahan struktur. Perubahan ini selanjutnya menjadi asal muasal munculnya kanker.

“(Dalam penelitian) ada yang menghubungkan dengan kanker paru dan kanker kantung kencing,” imbuh dia.

Penelitian itu memang tergolong hasil riset awal, karena vape pun masih tergolong barang baru, dibandingkan rokok konvensional tentunya.

“Meski zat kimia yang dtemukan belum selengkap rokok konvensional. Tapi cukup untuk menggambarkan vape tidak benar-benar aman,” imbuh lulusan Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung ini.

Selain itu, kandungan nikotin yang ada dalam vape membuat pemakainya ketagihan. Karenanya, salah jika orang beranggapan vape menjadi jembatan untuk berhenti merokok.

Tak hanya bagi pemakai vape, Iceu menyebut, ancaman kesehatan ini pun berlaku bagi perokok pasif atau orang yang menghirupnya. Sebab, asap yang dihasilkan dari vape mengandung zat yang sama.

Kanker

Iceu mengungkapkan, proses pemakai vape hingga akhirnya mengalami gangguan kesehatan memerlukan waktu yang bergantung pada karakteristik orang tersebut.

“Ada yang satu tahun, ada yang lima tahun. Setiap orang berbeda tergantung karakteristik dan kondisi sel orang itu,” ucap dia.

Misal ada orang yang seumur hidup merokok, tapi tidak terkena kanker. Itu bisa terjadi karena di badannya tidak memiliki bakat untuk sel kanker.

“Yang lain, satu tahun merokok vape muncul kanker. Salah satu faktor seseorang terkena kanker adalah ia memiliki sel yang berbakat untuk berubah menjadi sel kanker,” cetus dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Tak Cuma Bisa Rusak Paru-paru, Vape Pun Bisa Picu Kanker

Baca: Cerita Korban Selamat, Sempat Melihat Ada Yang Masih Bernafas Sebelum Akhirnya Meninggal Dunia

Baca: Wanita 27 Tahun Terpaksa Melahirkan di Bak Mandi Gara-gara Ditolak Rumah Sakit

Baca: Cerita Menarik Dari Dua Sopir Bus Asal Indonesia, Berpenghasilan Hingga Ratusan Juta Rupiah

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved