Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Dian Dicegat Polisi saat Gendong Jasad Cucu

Nenek Dian Islamiyati (36 tahun), terpaksa berjalan sambi mengusung jenazah cucunya yang lahir prematur. Warga Kampung Malaka I

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
SHUTTERSTOCK
Ilustrasi 

"Saya waktu itu nggak pegang uang sama sekali. Dapat dari pak polisi langsung saya bikinin nisan untuk cucu saya," kata Dian.

Dian mengaku tak mendapatkan tawaran secara eksplisit dari pihak Puskesmas Kecamatan Cilincing agar dibawa menggunakan mobil jenazah mengusung jsad sampai ke rumah duka.

Selain itu, karena buru-buru, Dian memutuskan untuk membawa jenazah membonceng motor yang dikendarai oleh keponakannya. "Emang dari Puskesmas sih terus terang nggak ada (tawaran mobil jenazah)," ujar Dian.

"Cuman karena keponakan saya udah nunggu di bawah, saya kan ditanya ibu naik apa di sana, ada keponakan saya naik motor," kata Dian.

Sebelum membawa jenazah cucunya menggunakan motor, Dian menerima surat kematian dari pihak Puskesmas. Kemudian, dokter berpesan supaya menunjukkan surat itu apabila Dian disetop polisi di tengah jalan.

"Nanti kalau ada kendala atau tilang dari polisi ibu tunjukkan aja ini, bahwa ini ada surat dari dokter tunjukin aja," begitu ucap dokter Puskesmas seperti ditirukan Dian.

Meski tak menggunakan mobil jenazah, Dian mengaku tak mempermasalahkan Puskesmas Kecamatan Cilincing.

Dian malah berterima kasih upaya Puskesmas yang menangani anaknya selama persalinan. Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, Edison Saputra mengatakan, standar operasional puskesmas menyatakan mobil jenazah bisa diberikan setelah pasien mengurusi surat-surat kematian.

Setelah itu, pasien mesti menunggu mobil jenazah tersedia. Namun, kemarin, diklaim Edison, Dian memang terburu-buru sehingga tak mau menunggu mobil jenazah.

"Kan kalau ada yang meninggal itu SOP-nya (Standar Operasional Prosedur) ditunggu dulu dua jam, jadi masuk ditransit sambil menunggu surat-surat kematiannya. Nah ditanyain kalau ambulans ditunggu dulu dua jam dia bilang enggak bisa," kata Edison kepada wartawan.

Edison menambahkan, mobil jenazah tidak tersedia di Puskesmas Kecamatan Cilincing karena pengurusannya berada di Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman. Itu ada nomor teleponnya, cuma memang menunggu sebentar, tapi dia enggak mau, maunya dia buru-buru kata dia begitu, langsung jalan aja kata dia begitu," kata dia. (TribunJakarta.com/GLA)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved