Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Tajuk Tamu

dr Ardiansa Tucunan: Pola Makan sebagai Entitas dalam Tradisi Pengucapan Syukur

Orang Minahasa atau biasa disebut ‘orang gunung’ cenderung memiliki tradisi ‘pengucapan syukur’ setiap tahunnya.

Editor: Fransiska_Noel
Kolase Tribun Manado/Foto dari berbagai sumber
Ilustrasi Pengucapan Syukur 

Ini tentu saja, menjadi ancaman serius bagi kesehatan di Sulawesi Utara yang tidak akan teratasi, sebelum paradigma masyarakat kita berubah untuk mengendalikannya.

Masyarakat yang terus menerus berpegang pada tradisi atau budaya dengan pola makan yang keliru, akan menciptakan suatu masyarakat yang lumpuh kesehatannya karena ancaman kesehatan jauh lebih tinggi daripada sekedar menjalankan nilai-nilai budaya dan tradisi lokal.

Memang makanan, seperti hal-hal lain, bisa menjadi kekuatan sekaligus kelemahan bagi yang tidak dapat mengendalikan nafsunya.

Mereka yang makan terlalu banyak dan dengan nilai nutrisi yang berlebihan akan cenderung menghasilkan sampah bagi tubuhnya. Kita tidak boleh hanya melihat makanan itu dari aspek budaya atau tradisi atau status sosial saja, tapi efek terhadap tubuh seharusnya diperhatikan oleh masyarakat kita.

Terlalu sering dan banyak makan, apalagi makanan yang mengandung kadar nutrisi yang berlebihan, akan menciptakan kerugian jangka panjang bagi masyarakat kita.

Semua makanan adalah baik sepanjang secara seimbang kita mengonsumsinya dengan perbandingan yang seimbang dengan aktivitas kita.

Kecenderungan masyarakat yang makan tanpa kendali dan kurang memahami nilai-nilai nutrisi akan mengakibatkan kesemrawutan dalam pola makan, sehingga tanpa disadarinya ini akan menciptakan racun bagi tubuhnya.

Oleh karena itu dibutuhkan kearifan lokal untuk memandang makanan ini sebagai sesuatu yang bernilai positif bagi tubuh, bukannya negatif.

Makan tanpa kendali adalah bencana bagi status kesehatan masyarakat kita. Pemahaman tentang nilai-nilai nutrisi dan gizi seimbang adalah suatu keniscayaan bagi kita yang peduli dengan kualitas hidup.

Memang Sulawesi Utara salah satu daerah dengan angka harapan hidup (life expectancy rate) masyarakat yang cukup tinggi, tetapi kita mengharapkan masyarakat memiliki kualitas hidup yang tinggi pula, bukan sakit-sakitan di usia tua.

Dalam pandangan kesehatan publik, masyarakat perlu dididik dengan baik untuk dapat memanfaatkan dan mengonsumsi apa yang dia miliki dengan bijaksana, bukan tanpa terkendali hanya karena ingin menunjukkan kepada banyak orang status yang dia miliki.

Pemerintah seharusnya memiliki peran yang jauh lebih besar terhadap upaya mengendalikan kebiasaan makan dari masyarakat yang cenderung berlebihan dan keliru dalam pemahaman tentang kandungan nutrisi yang dikonsumsinya.

Harus ada informasi berupa diseminasi yang disampaikan ke masyarakat tentang berbagai persoalan kesehatan akibat kekeliruan pola makan ini.

Lewat dinas kesehatan dan instansi terkait lainnya, pemerintah memiliki peran besar dalam mengampanyekan program hidup sehat.

Kita sudah mempunyai program yang dicanangkan pemerintah pusat lewat Kementerian Kesehatan seperti ‘Gerakan Masyarakat Hidup Sehat’, itu seharusnya lebih ditekankan dan dikampanyekan kepada masyarakat dalam forum-forum pertemuan sosial masyarakat, untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat agar dapat bertanggung jawab dengan kesehatannya lewat pola makan yang baik.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved