Gusi Berdarah dan Gigi Tanggal Bisa Jadi Penanda Kepikunan
Gusi berdarah dan gigi tanggal dapat menjadi isyarat adanya penurunan kemampuan kognitif alias pikun.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gusi berdarah dan gigi tanggal dapat menjadi isyarat adanya penurunan kemampuan kognitif alias pikun.
Setidaknya demikian menurut para ahli University of North Carolina, Chapel Hill.
Masalah kesehatan gigi dan gusi sering sekali disepelekan oleh sebagian besar orang.
Padahal masalah tersebut sangat penting diperhatikan karena bisa berpengaruh pada kesehatan secara menyeluruh.
Para ahli dari University of North Carolina, Chapel Hill, melakukan data analisis uji kemampuan daya ingat dan berpikir antara tahun 1996-1998.
KESEHATAN:
Baca: Mulut Perempuan Ini Terus Menganga Setelah Tertawa Terlalu Keras, Dokter Awalnya Mengira Stroke
Baca: Kepalanya Tertendang saat Joget, Ingatan Gadis Ini Selalu Kembali Tiap Dua Jam
Baca: Rokok Bisa Meningkatkan Risiko Tuli, Hasil Penelitian 8 Tahun
Para peneliti menganalisis data penyakit gigi dan gusi pada 6.000 wanita dan pria berusia 45-64 tahun.
Sebanyak 13 persen responden tidak lagi memiliki gigi alami dan sekitar seperlimanya memiliki kurang dari 20 gigi.
Sementara sekitar 12 persen memiliki kasus gusi berdarah dan lubang gigi yang dalam.
Penilitian ini dilakukan dengan menguji memori dan berpikir dari setiap individu dengan cara mengingat kata, angka, dan kelancaran pengucapan.
Hasilnya, fungsi kognitif orang yang giginya masih komplit lebih baik dibandingkan yang giginya sudah tanggal.
Hal serupa juga dialami orang yang memiliki sakit gigi lebih sedikit dan juga orang dengan penyakit gusi.
Menurut peneliti, sampai saat ini belum jelas kejadian mana yang menjadi pemicu.
Apakah gigi tanggal dan gusi berdarah yang mengurangi fungsi kognitif atau sebaliknya.
Akan tetapi, para peneliti meyakini bahwa kesehatan gigi dan gusi mempengaruhi fungsi kognitif seseorang.