Tajuk Tamu
Pribakti: Teknologi Informasi dan Layanan Kedokteran
Adanya perkembangan teknologi informasi ini, juga sudah merambah ke berbagai sektor termasuk kesehatan.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Fransiska_Noel
Setiap individu dapat diketahui kecenderungan reaksinya terhadap obat, dosis yang tepat, serta cara pengobatan yang lebih terarah melalui faktor genetik, jenis kelamin, umur , berat badan, tinggi badan, serta faktor-faktor lainnya.
Jadi kemungkinan kita tak akan sama lagi dalam menggunakan obat, tiap orang akan menggunakan dosis serta lama pengobatan yang cocok bagi dirinya.
Dalam era BPJS ini, kita memerlukan ribuan tenaga untuk merangkum dan meverifikasi data diagnosis dan tindakan medis.
Proses ini cukup rumit dan menyebabkan terlambatnya pembayaran ke unit pelayanan. Pada masa depan, jika kesepakatan telah tercapai, artificial inteligence dapat mempercepat proses tersebut.
Selain itu, diharapkan human error yang biasa terjadi dapat dikurangi dengan bantuan artificial intelligence.
Peter Daramandis amat optimistis dengan masa depan umat manusia. Dia meramalkan pada tahun 2030 pangan cukup, energi terbarukan juga akan melimpah.
Asalkan manusia menghilangkan sikap serakahnya, umat manusia akan hidup cukup. Bahkan, manusia akan punya banyak waktu untuk beristirahat dan menikmati waktu dengan keluarga.
Banyak pekerjaan yag dapat dikerjakan dari rumah. Waktu kerja yang 8 jam sehari mungkin cukup beberapa jam saja berkat bantuan teknologi.
Teknologi juga akan menjawab rasa keingintahuan kita. Mungkin saja orangtua yang baru punya anak ingin tahu bagaimana kesehatan anaknya pada masa depan.
Predictive medicine akan berkembang. Berbagai pemeriksaan mungkin akan dapat meramalkan apakah anak itu akan berisiko terkena diabetes mellitus atau kanker , misalnya.
Namun, jika hal itu bisa diramalkan, apakah pengetahuan tersebut akan menyebabkan orangtuanya menjadi lebih senang ataukah sebaliknya.
Kemajuan teknologi informasi dapat bersifat eksponensial. Gabungan otak manusia dan teknologi informasi akan mempercepat kemajuan teknologi.
Namun, kemajuan teknologi harus dikendalikan oleh manusia.
Manusia harus memutuskan apakah teknologi yag bermanfaat akan meningkatkan kesejahteraan ataukah justru akan menghancurkan kehidupan manusia.
Sekarang dunia sudah kesulitan untuk mengendalikan perlombaan senjata nuklir. Kesepakatan penghentian perlombaan senjata nuklir terancam batal. Ini tentu membahayakan kesejahteraan anak cucu kita nanti.