BJ Habibie Wafat: Olly-Steven Ucapkan Duka Cita
Sulawesi Utara merasa sangat kehilangan sosok negarawan, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie.
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Sulawesi Utara merasa sangat kehilangan sosok negarawan, Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie. Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw menyampaikan duka cita mendalam atas peristiwa meninggal dunia Habibie pada Rabu (11/9/2019) pukul 19.05 Wita.
Almarhum tutup usia 83 tahun setelah menjalani perawatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, tadi malam. "Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sulut merasa amat kehilangan sosok Presiden RI ke-3 BJ Habibie," kata Bendahara Umum PDIP ini.
Baca: Habibie Teteskan Air Mata Jelang Tawat: Ini Kata Quraish Shihab
Kata Olly, Habibie sebagai tokoh bangsa sudah memberikan sumbangsih besar atas kemajuan terhadap bangsa Indonesia. "Saya mewakili Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sulut menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian almarhum," ujar suami dari Rita Dondokambey-Tamuntuan ini.
Senada disampaikan Wagub Kandouw. "Tak hanya kami yang merasa kehilangan, tapi seluruh Bangsa Indoensia kehilangan," ujarnya. Sosok Habibie di mata Steven tak diragukan lagi. Ia sebagai seorang negarawan. "Seorang negarawan bagi bangsa dan negara ini," ungkap dia.
Sebelum wafat, Habibie menyampaikan sebuah pesan terakhir kepada Arief Rachman, sahabatnya.
Menurut penuturan Arief Rachman, Habibie meninggal dunia tepat setelah azan magrib. Sebelum wafat, Habibie menyampaikan sebuah pesan kepada Arief. "Ketika beliau bisa bicara, beliau menitipkan supaya bangsa ini tidak tercerai-berai," tutur Arief di RSPAD Gatot Subroto.
Habibie juga berpesan agar dunia pendidikan Indonesia semakin maju. Habibie mengatakan kepada Arief. "Kamu tidak hanya jadi pengajar, tapi juga pendidik. Didiklah bangsa ini sebaik-baiknya," ujar Arief mengutip pesan Habibie kepada dirinya.
Arief juga menyampaikan pesan Habibie kepada masyarakat Indonesia untuk menjaga persatuan. Habibie berpesan agar masyarakat tidak melupakan Pancasila dan ilmu sebagai tonggak bangsa.
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie juga mendapat sebuah pesan terakhir dari Habibie. Rusli, yang keponakan Habibie, sempat menjenguk Habibie di RSPAD Gatot Subroto, Rabu sore. Rusli menuturkan dua pekan lalu Habibie ingin mengunjungi Gorontalo dan berbicara soal pesawat R20.
"Dua minggu yang lalu beliau ingin datang ke Gorontalo. Pak Habibie terakhir bicara dengan saya tentang pesawat R20 sampai dua jam. Beliau sangat sedih. Ingin rencana itu terwujud," tutur Rusli, Rabu (11/9).
Baca: Tjahjo-Olly Cocok Jadi Menhan: Retno Didoakan Menlu Lagi
Menurut Rusli pihak keluarga telah mendapat informasi dari pihak dokter soal kondisi terakhir B.J Habibie. Ketika itu pihak dokter memberi sinyal ajal Habibie sudah dekat. Setelah mendapatkan informasi itu keluarga berdoa mengharapkan mukjizat.
"Kami keluarga merasa sangat kehilangan," kata Rusli.
Thareq Kemal Habibie, putra B.J Habibie membenarkan kabar wafat sang ayah. "Ayah saya, Pak Habibie, presiden ketiga RI telah meninggal. Alasan kenapa meninggal karena sudah menua. Mohon doanya, mohon pengertian, kami dalam keadaan berkabung," ujar Thareq di RSPAD Gatot Subroto.
Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Habibie di Paviliun Kartika RSPAD Gatot Subroto. Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana dan Gibran Rakabuming Raka, anak pertamanya.
Di mata Presiden Jokowi, Habibie adalah ilmuwan kelas dunia, bapak teknologi Indonesia dan presiden ketiga Republik Indonesia. Jokowi mengaku kerap meminta saran kepada Habibie terutama soal ekonomi dan kebangsaan.
"Selalu setiap persoalan persoalan yang ada di negara kita, berkaitan ekonomi dan kebangsaan, beliau selalu langsung menyampaikan solusinya, jalan keluarnya. Kadang sering beliau datang ke Istana atau saya datang ke rumah Pak Habibie. Beliau adalah negarawan yang patut dijadikan contoh dan suri teladan dalam kehidupan," ujar Jokowi di RSPAD Gatot Subroto.
Presiden turut berbela sungkawa atas meninggalnya Habibie. Jokowi mengaku belum sempat bertemu dengan BJ Habibie lantaran lima menit sebelum datang ke RSPAD, BJ Habibie telah menghembuskan napas terakhirnya.