Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Startup Sulut Tembus 98 Negara: Dosen Unklab Ciptakan Manguni Squad

Produk bisnis startup Sulawesi Utara tembus pasar internasional. Game Shooter Manguni Squad sudah dimainkan di 98 negara

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
cermati
Ilustrasi startup unicorn 


TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO – Produk bisnis startup Sulawesi Utara tembus pasar internasional. Game Shooter Manguni Squad sudah dimainkan di 98 negara dan diunduh 49 ribu kali di Google Play Store. Andria Wahyudi, pelaku startup ini, tak sekadar menciptakan aplikasi game perang-perangan, ia memberi nilai edukatif.

"Sekarang mungkin menuju 50 ribu (kali unduh)," kata Andria kepada tribunmanado.co.id dalam perbincangan di sebuah cafe di kawasan bisnis Boulevard, Kamis (5/9/2019).

Butuh persiapan setahun sebelum game itu diluncurkan. Dosen Fakultas Ilmu Komputer Jurusan Informatika Universitas Klabat itu memberi sentuhan kearifan lokal pada Manguni Squad.

Baca: Wagub Kandouw Curhat saat Ultah ke-50

Salah satu 'hero' dalam Manguni Squad diberi nama Toar. Begitu pula setting lokasi game, ada Waruga, Candi Borobudur, Prambanan, Tana Toraja dan sejumlah tempat lain di Indonesia.

Motivasi Andria membawa unsur lokal ke dalam karyanya karena game perang yang digandrungi saat ini hanya sebatas memberi hiburan. Bahkan, mungkin mengajarkan kekerasan semata. "Banyak game dari luar itu nilai edukasinya tak ada. Makanya saya sengaja mengangkat konten lokal," kata Andria.

Ia bangga karena bisa berkarya didampingi sang istri, Melissa yang juga paham dengan dunia coding dan startup. Ia bercerita, awal menekuni startup aplikasi online sejak sekitar 2014. Ia sibuk cari-cari teman berkolaborasi.

Karya pertama Andria ialah Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) tentang Waruga, Candi Borobudur dan Prambanan. "Penelitian saya memang tentang VR dan AR," katanya.

Karya itu kurang sukses. Ia kemudian berpikir, bagaimana menciptakan produk yang bisa dinikmati banyak orang. Maka dimulainya proyek Manguni Squad. Game perang ini satu-satunya yang settingan tempatnya mengusung lansekap lokal. Begitu pula bahasa. "Ada Bahasa Melayu Manado," katanya.

Melissa menambahkan, kini Manguni Squad terus berkembang seiring makin banyaknya yang bermain. "Sejauh ini game ini sudah dimainkan di 98 negara," kata Melissa.

Bahasa dalam game ini terus dikembangkan. Melayu Manado, Papua, Jawa, Toraja, ada. "Kami terus 'expand' ke berbagai bahasa agar bisa dimainkan global," kata Melissa.

Landmark-nya juga terus bertambah. Sejauh ini sudah ada 19 setting tempat ikonik Indonesia yang bakal jadi arena perang. Waruga Minahasa, Borobudur, Monas, Monumen Khatulistiwa Pontianak hingga Toraja.

Baca: Aktivis Anti-Korupsi Sulut Demo Kawal KPK

Lalu, kenapa memilih nama Manguni? Andria bilang, ada banyak faktor. Dua di antaranya, sebagai penghormatan kepada burung yang jadi simbol kearifan lokal di Minahasa.

Selain itu, Manguni itu--sebagaimana hasil penelitian--kepakan sayapnya tak bersuara. "Cocok dengan game perang ini," kata Andria. Secara umum, game ini membawa misi melawan kejahatan. Sembilan 'local hero' dari berbagai daerah melawan sindikat penjahat kelas dunia.

Saat ini Manguni Squad terus dikembangkan oleh tim yang berjumlah 9 orang. Andria dan istri termasuk di dalamnya. Keduanya bangga Manguni Squad laris. "Kami bangga karena ini game asli Manado dan dikenal di dunia," kata keduanya.

Dr Robert Winerungan, Ekonom dari Universitas Negeri Manado mengatakan, bisnis startup ini seperti pengembang aplikasi, sistim pembayaran, jasa, perdagangan dan lainnya. Model bisnis ini ada karena perkembangan dunia internet sehingga bisnis startup ini semakin banyak bermunculan.

Dengan terus berkembangnya dunia internet membuat semakin banyak pelaku bisnis ini tertarik dan mulai mendirikan startupnya.

“Sebagai bisnis yang berbasis internet, bisnis startup ini sangat berhubungan dengan teknologi IT dan membuat semakin banyak orang yang mengenal internet sebagai ladang baru untuk memulai bisnisnya,” ujar Sekretaris ISEI Cabang Manado-Sulut.

Startup tidak hanya perusahaan baru yang bersentuhan dengan teknologi, dunia maya, aplikasi atau produk tetapi bisa juga mengenai jasa dan gerakan ekonomi rakyat milenial yang bisa mandiri tanpa bantuan perusahaan atau korporasi-korporasi yang lebih besar.

Bisnis starup di Sulut sepertinya belum begitu banyak sekalipun sudah ada yang melakukan oleh kaum milenial dan sudah banyak yang tahu tentang bisnis ini tapi masih sedikit yang masuk dalam usaha itu karena belum tertarik dengan dunia bisnis.

Baca: Wiranto: Benny Wenda Penjahat Politik - Sebut Papua Mirip Timor Timur

Bisnis startup pada dasarnya tidak membutuhkan modal yang besar tapi modal utamanya hanya jarigan internet. Bisnis startup pada dasarnya merupakan bisnis mandiri dan usaha mandiri yang tidah membutuhkan bantuan orang lain termasuk pemerintah.

Mahasiswa International Business Administration (IBA), Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) suka main di bisnis startup. Mereka mempraktikan apa yang didapat dalam program studi IBA yang didalamnya mengajarkan kurikulum bisnis starup.

Brigita Laode, mahasiswi semester akhir IBA mengaku mempraktikan apa yang didapat dari kuliah. "Jadi dia lebih ke enterpreniurship sih kak, jadi di situ kita diajari bagaimana itu bisnis plan, lebih ke dasar-dasarnya dulu," ujar wanita berambut panjang kepada tribunmanado.co.id, Kamis (5/9/2019).
Ia mengatakan, setiap mahasiswa tingkat akhir di IBA itu dikasih tugas akhir membuat bisnis plan. "Lebih ke perencanaan, supaya saat kita terjun ke bisnis starupnya itu bisa lebih mandiri," ucapnya.

Ia mengatakan, dirinya saat ini tengah mencoba bisnis kuliner.
"Saya mempraktikannya, tapi saya ambil kuliner. Karena saya lihat di Manado itu orang banyak yang suka makan. Nah, kita fungsikan itu dikombinasikan dengan internet dan sosial media, dan hasilnya lumayan menghasilkan uang gitu kak," bebernya.

Octavianus (21), mahasiswa akhir juga saat ini tengah menekuni bisnis startup. "Saya hanya mempraktikan apa yang saya dapatkan pada mata kuliah di semester 5, di mana mata kuliahnya terkait dengan enterpreniurship, pas juga di tugas akhir kami juga ada itu menyangkut bisnis startup," ujarnya.
Menurut dia, awalnya tidak mudah. "

Menurutnya, dengan perkembangan bisnis starup seperti saat ini yang melaju pesat, sangat bermanfaat kurikulum yang ada di IBA. "Lebih siap setelah lulus, gak perlu cari kerjaan tapi berpenghasilan lewat bisnis startup," ucapnya. 

Wagub Ingin Ada Startup Center

Peluang anak muda menjajal bisnis startup di Provinsi Sulut terbuka lebar. Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw menggaungkan agar anak muda bisa terjun merintis bisnis startup. "Startup hebat loh, Pemprov endorse, peluang luar biasa untuk anak muda kita," kata Wagub kepada tribunmanado.co.id, Kamis (5/9/2019).

Adapun, startup sebuah perusahaan yang baru saja dibangun atau dalam masa rintisan, startup lebih dikategorikan untuk perusahaan bidang teknologi dan informasi yang berkembang di dunia internet. "Tak hanya anak muda, semua orang punya peluang, semua bisa kerja di startup," kata Wagub.

Dengan dukungan perusahaan telekomunikasi nasional, Wagub mengatakan, akan mewujudkan startup center di Kantor Gubernur Sulut. "Malah maunya saya di depan Command Center Pemprov Sulut itu ada startup center gratis," ujar dia.

Wakil Wali Kota Manado, Mor D Bastiaan mengatakan, startup di Kota Manado harus dikembangkan. "Manado jangan sampai ketinggalan perkembangan ini, potensi pengguna internet yang semakin naik dari tahun ke tahun tentunya merupakan lahan basah untuk mendirikan sebuah startup," ujarnya.

Ia menambahkan, sebelumnya juga para startup di Manado mengadakan training dengan melakukan beragam pelatihan untuk persiapan sumber daya manusia (SDM). "Nah kemarin itu ada kegiatan dari Telkomsel di situ ada para starup, mereka ditraining, saya rasa itu salah satu persiapan SDM di Kota Manado juga," ujarnya.

Menurutnya, dengan melihat situasi perkembangan bisnis startup di Indonesia yang cukup bagus dan potensial. Karena setiap tahun banyak founder baru bermunculan. "Menurut data terbaru saat ini terdapat 2.079 startup lokal yang ada di Indonesia. Dengan pertumbuhan tertinggi di 3 sektor yaitu on-demand services, financial technology (fintech) dan e-commerce," ujarnya.

Lanjutnya, terlebih Manado akan dikembangkan sebagai kota metropilitan. Itu kesiapan bagi Manado agar supaya para startup di Manado mampu bersaing secara global. "Kami akan selalu mendukung segala bentuk inovasi dan kreatifitas anak anak muda Kota Manado, sehingga tujuan visi misi kota pintar (smart city) kita akan tercapai," ujar Mor. 

Menstimulasi Ide Inovasi dan Kreatif

Regina Trifena Saerang, Dosen Manajemen IBA-FEB, Unsrat, mengatakan startup merupakan bisnis atau usaha yang baru dirintis atau dikembangkan. Nah, kalau di International Business Administration (IBA), Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), itu ada namanya inovation management untuk menstimulasi ide tentang inovasi dan kreatifitas. Itu ada di semester 5.

Kalau untuk lebih ke teknis bisnisnya ada entrepeneurship sama ada bisnis project. Di situ mahasiswa tugas akhir atau final project itu bikin bisnis plan jadi di situ sudah dilatih untuk membuat perencanaan.

Di entrepreneurship diajarkan langsung, sementara bisnis plannya ada formatnya. Untuk formatnya dimulai dari latar belakang kemudian melihat oportunity peluang ataupun ancaman kemudian bugedting, ideas marketing, proyeksi sale ke depan, hingga revenue income.

Pada dasarnya mahasiswa setelah lulus bisa lanjut ke incubator bussines. UKM ya, dari bisnis plan betul-betul lanjut karena dari Unsrat sudah menyediakan.

Sejauh ini yang sudah dihasilkan mahasiswa IBA biasanya (produk) makanan, terus ada brownies hingga minuman. Hingga kini terus meningkat sejak 1 tahun lebih berjalan bahkan sudah viral ya di media sosial. (ana/ndo/ryo)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved