Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Tergiur Arisan Online Fiktif yang Hasilkan Uang Puluhan Juta, Sang Korban Malah Tekor Rp 149 Juta

Awalnya arisan online yang dikuti UG berjalan dengan baik, dengan pembayaran per slot RP 2,5 juta, yang nantinya akan mendapat RP 30 juta

TribunNews.com
ilustrasi arisan online 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Arisan online bodong kembali memakan korbannya, bukannya dapat uang puluhan juta, Malah Tekor Rp 149 Juta.

TR (29), warga Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo yang diduga membuat arisan online fiktif diamankan jajaran Polres Sukoharjo.

Salah satu korbannya berinisial UG (22) melaporkan TR karena merasa teripu atas arisan online fiktif yang ditawarkan TR.

Tidak tanggung-tanggung, UG menelan kerugian hingga sekitar Rp149 juta dari arisan online fiktif yang dia ikuti.

Menurut Kasat Reskrim Polres Sukoharjo, AKP Gede Yoga Sanjaya mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi,

TR dan UG sudah berkenalan sejak lama, dan pada September 2018 lalu UG ditawari mengikuti kelompok arisan yang dibuat TR.

Awalnya arisan online yang dikuti UG berjalan dengan baik, dengan pembayaran per slot RP 2,5 juta, yang nantinya akan mendapat RP 30 juta jika mendapatkan arisan.

Baca: Sosok Aulia Kesuma, Wanita yang Habisi Suami dan Anak Tiri, Berwajah Cantik dan Keibuan Tapi Sadis

Baca: JANGAN KABUR, Ini Perbedaan Surat Tilang Merah dan Biru yang Diberikan Polisi Bila Kena Razia

Baca: Kapolri Minta Kapolda Metro Jaya Tindak Pengibar Bendera Bintang Kejora di Depan Istana & Mabes TNI

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

"UG ini tertarik, dia ikut dua slot, dengan membayar Rp 4,95 juta," katanya saat ditemui di kantornya, Kamis (29/8/2019).

Sampai pembayaran bulan ke tujuh atau bulan Maret 2019, UG mendapatkan arisan sebesar Rp 30 juta, dan uang tersebut sudah di terima korban.

Hal itu membuat korban menaruh kepercayaan kepada TR, sehingga korban terus mengikuti arisan online fiktif tersebut.

"Modusnya membuat korban percaya dulu, dibuat seolah-olah itu arisan yang normal, ketika korban sudah percaya, maka TR akan mulai melakukan aksinya," imbuhnya.

Pada bulan Mei 2019, TR mulai menjalankan operasinya terhadap UG, dengan menawarkan UG untuk menggantikan arisan dari peserta yang mengundurkan diri.

"Seolah-olah ada orang dari kelompok arisan itu mengundurkan diri, lalu si korban ini ditawari untuk menggantikan."

"Dan si korban ini ditawari hingga sebelas kali," jelasnya.

Baca: Hindari 6 Jenis Sayuran Ini Bagi Anda Penderita Asam Urat, Cegah Sebelum Terlambat

Baca: Urus Kerusuhan Papua: Simak Wawancana Khusus dengan Wiranto

Baca: Informasi Terbaru Penemuan Jasad Pria Dalam Mobil Terbakar, Ini Identitasnya

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved