Pemindahan Ibu Kota Baru
Rapat Paripurna DPR Terima Surat Jokowi soal Pemindahan Ibu Kota, hanya PAN yang Begini
Presiden Joko Widodo memang pandai memainkan politik, sehingga sebagian besar pembangunan yang dirancang dan dilaksanakan pemerintah
4 Kecamatan yang Disiapkan
Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) di Kalimantan Timur digadang-gadang menjadi kandidat terkuat sebagai lokasi baru ibu kota baru negara Indoesia.
Bupati PPU, Abdul Gafur Mas'id, mengatakan kesiapannya jika PPU benar-benar dipilih menjadi ibu kota baru oleh Presiden Jokowi.
"Kalau Bapak Presiden menunjuk Penajam Paser Utara sebagai ibu kota pemerintah RI.
Hari ini mengeluarkan keputusan besok kami siapkan lahannya," kata Bupati PPU Abdul Gafur Masud, dikutip dari Tribunnews, Selasa (20/8/2019).
Selain itu, Gafur mengungkapkan ada empat kecamatan yang telah disiapkan untuk ibu kota baru, yaitu Kecamatan Penajam, Kecamatan Waru, Kecamatan Babulu dan Kecamatan Sepaku.
Namun Gafur mengakui belum bisa menyebutkan secara spesifik lokasi secara rinci.
"Kalau kita sebutkan nanti ada makelar tanah," kelakar Abdul Gafur Masud.
Gafur juga menjelaskan, PPU telah memiliki bandara dan pelabuhan bertaraf internasional.
Hal ini bisa menjadi penilaian penting bagi Presiden Jokowi untuk memutuskan ibu kota baru.
Sementara itu, wilayah PPU juga dianggap tidak berada di wilayah berpotensi gempa dan bencana erupsi atau sering disebut wilayah cincin api.
"Tidak ada cincin api juga di Kalimantan," kata Bupati PPU Abdul Gafur Masud. (Kompas.com/Editor : Michael Hangga Wismabrata)
Sumber : https://regional.kompas.com/read/2019/08/26/12415971/masuk-kandidat-ibu-kota-baru-bupati-penajam-paser-utara-siapkan-4-lokasi
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Masuk Kandidat Ibu Kota Baru, Bupati Penajam Paser Utara Siapkan 4 Lokasi "
Artikel ini telah tayang di Tribunmataram.com dengan judul Surat dari Jokowi Soal Pemindahan Ibu Kota Dibacakan Tanpa Interupsi di Rapat Paripurna DPR, https://mataram.tribunnews.com/2019/08/27/surat-dari-jokowi-soal-pemindahan-ibu-kota-dibacakan-tanpa-interupsi-di-rapat-paripurna-dpr?page=all.
Editor: Asytari Fauziah
