News
Kisah Seorang Wanita Lakukan Aborsi 17 Kali Selama 6 Tahun, Bagian Vital Terluka, Ini Efek Bahayanya
Seorang wanita mengaku telah melakukan aborsi sebanyak 17 kali selama 6 tahun terakhir.
1. Infeksi
Infeksi adalah efek aborsi yang terjadi pada 1 dari setiap 10 kasus.
Infeksi bisa terjadi karena leher rahim akan melebar selama proses aborsi yang diinduksi obat aborsi (baik resep dokter maupun yang didapat secara ilegal).
Kemudian bakteri dari luar masuk ke dalam tubuh dan memicu timbulnya infeksi parah di rahim, saluran tuba, dan panggul.
2. Perdarahan vagina berat
Perdarahan vagina berat adalah efek aborsi seriusyang umumnya disertai dengan demam tinggi dan gumpalan jaringan janin dari rahim.
Biasanya, kondisi ini terjadi pada 1 dari 1000 kejadian aborsi.
Jika pendarahan vagina sangat berat, maka kasusnya bisa berujung pada kematian. Apalagi jika aborsi dilakukan secara ilegal dengan metode yang seadanya.
Baca: Luna Maya Ulang Tahun, Pamer Video Saat Cium Potret RM BTS Sambil Bilang I Love You
Baca: Viral Video, Pegawai Bank BUMD Main dengan Seorang Pria, Durasi 17 Detik
Baca: Tak Terima Diceraikan, Sang Pria Perkosa Mantan Istri 3 Kali di Kamar Kos, Ancam dengan Sajam
Kerusakan rahim adalah dampak yang terjadi pada Xiao Ju.
Biasanya kondisi ini terjadi pada sekitar 250 dari seribu kasus aborsi dan biasanya dilakukan pada usia kehamilan 12-24 minggu.
Kerusakan rahim termasuk kerusakan leher rahim, perlubangan (perforasi) rahim, dan luka robek pada rahim (laserasi).
4. Endometritis
Endometritis adalah kondisi peradangan pada lapisan rahim, dan biasanya karena infeksi.
Endometritis adalah risiko efek aborsi yang mungkin terjadi pada semua, namun lebih terutama untuk remaja.