News
Kisah Seorang Wanita Lakukan Aborsi 17 Kali Selama 6 Tahun, Bagian Vital Terluka, Ini Efek Bahayanya
Seorang wanita mengaku telah melakukan aborsi sebanyak 17 kali selama 6 tahun terakhir.
TRIBUNMANADO.CO.ID – Kisah Seorang Wanita Lakukan Aborsi 17 Kali Selama 6 Tahun.
Pada akhirnya salah satu bagian vital tubuh wanita tersebut mengalami kerusakan yang serius.
Ia melakukan aborsi didasari alasan soal tunjangan hidup sang calon bayi nantinya.
Seperti yang dikutip dari Intisari Online, Ada sebuah kasus pada akhir Februari 2019 lalu di Tiongkok.
Dilansir dari Daily Mail pada Senin (26/8/2019), seorang wanita yang bernama samaran Xiao Ju mengaku telah melakukan aborsi sebanyak 17 kali selama 6 tahun terakhir.
Hal ini dikarenakan dia dan pasangannya tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi. Dan dia juga mengaku tidak siap menikah dan tidak mampu membesarkan anak.
Oleh karenanya, dia memutuskan untuk melakukan aborsi.
Belum lagi fakta bahwa setiap bayi yang lahir di luar nikah di Tiongkok tidak akan diberi ID, yang berarti mereka tidak akan mendapat hak dan tunjangan negara.

Akibat dari kejadian ini, dokter mengatakan bahwa rahim Xiao Ju bermasalah karena keseringan aborsi.
"Saya menemukan uterusnya tipis seperti selembar kertas. Hal ini karena aborsi berulang, yang dilakukannya," kata Zhao.
"Rahimnya sangat terluka."
Apa yang terjadi pada Xiao Ju merupakan contoh kasus dampak jika seorang wanita terlalu sering melakukan aborsi.
Sementara efek samping yang umum dan bisa terjadi pasca aborsi termasuk sakit perut dan kram, mual, muntah, diare, dan bercak darah.
Selain itu, ada beberapa dampak lainnya, antara lain: