Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Beracun Masih Muda, Penuh Nutrisi saat Matang, Dijuluki Markisa Mini

Buah ini berasal dari tanaman liar yang tumbuh merambat di daerah hutan, pesisir pantai, sawah, ladang, atau tanah yang tidak terawat.

Editor:
Creative Commons/Marco Schmidt
Buah Rambusa 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pernah dengar buah rambusa? Bukan rambutan, ya. Mungkin kedengarannya agak asing.

Buah ini berasal dari tanaman liar yang tumbuh merambat di daerah hutan, pesisir pantai, sawah, ladang, atau tanah yang tidak terawat tapi mendapat cahaya matahari.

Buah ini disebut-sebut sebagai markisa mini karena bentuknya yang lebih kecil daripada markisa sungguhan.

Tahukah buah ini sangat berbahaya waktu muda karena beracun?

Namun, ketika sudah matang, buah ini dapat dikonsumsi karena mengandung banyak manfaat.

BERITA POPULER

Baca: Seorang Mahasiswa Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Kos, Diduga Kematian Karena Ini

Baca: 2 Anak Pejabat Pesta Sabu di Kamar Kos Gadis 19 Tahun, Digerebek saat Asik Lakukan Hal Terlarang Ini

Baca: Intip Suasana Malam Pertama Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Ternyata Ada Sosok Ini Dalam Kamar

 

Follow Instagram Tribun Manado

Baunya Khas

Buah rambusa memiliki nama Latin Passiflora foetida. Ia berasal dari keluarga Passiflora.

Jadi buah ini masih bersaudara dengan buah markisa (Passiflora edulis) dan buah erbis (Passiflora guadrangularis)

Kata foetida artinya bau. Passiflora foetida berarti tanaman dari keluarga Passiflora yang bau.

Yap, pohon rambusa memang memiliki bau yang khas yang cukup menyengat. Bau ini berasal dari daunnya yang telah rusak.

Buah Terbungkus Jaring

Pohon rambusa berbunga cantik. Bunganya besar berwarna putih dengan semburat warna ungu. Kelopaknya berbentuk seperti rambut.

Setelah terjadi penyerbukan, bunga berubah jadi buah.

Buah rambusa yang sudah tua terbungkus oleh jaring. Jaring itu berasal dari kelopak bunga yang berubah jadi jaring.

Sebesar Tomat Ceri

Buah rambusa memiliki banyak biji yang terbungkus oleh daging buah yang berlendir, mirip biji buah markisa.

BERITA SELEB

Baca: Sempat Dikabarkan Bangkrut, Muzdalifah dan Fadel Islami Kini Jualan Lemon

Baca: 4 Fakta Pernikahan Mewah Putra Raam Punjabi, Pesta 4 Hari 4 Malam hingga Dihadiri Aktris Mancanegara

Baca: Raffi Ahmad Keceplosan Sempat Ingin Nikahi Bella Sebelum Nagita Slavina, Langsung Minta Ini Pada Kru

Namun, ukurannya sangat mini. Garis tengahnya sekitar 1,5 – 3 cm saja. Kira-kira sebesar tomat ceri. Hm... pantas, kan, kalau rambusa disebut markisa mini?

Perkembangan buah rambusa sejak jadi buah dengan mahkota bunga dan serbuk sari masih menempel di tubuhnya sampai jadi matang dengan terbungkus jaring.

Tanaman Beriklim Tropis

Pohon rambusa diduga berasal dari negara-negara beriklim tropis di Amerika.

Kemudian pohon itu berkembang ke daerah tropis lainnya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Di Indonesia, rambusa mempunyai beberapa nama. Di Jawa disebut ceplukan blungsun.

Orang Sunda menyebutnya buah rajutan, kaceprek, atau ki leuleu’eur.

Orang Melayu menyebutnya timun padang. Sedangkan di luar negeri disebut wild water melon atau semangka liar.

Tanaman Liar

Pohon rambusa adalah tumbuhan rambat yang tumbuh liar di tempat yang mendapat sinar Matahari penuh, seperti di hutan, pesisir pantai, sawah, ladang, atau tanah-tanah terbuka lainnya.

Buah rambusa yang sudah matang bisa dimakan langsung. Rasanya campuran rasa manis dan asam.

Buah ini mengandung cukup banyak nutrisi. Seperti zat besi, vitamin C, kalsium, mineral, dan beberapa nutrisi lainnya.

Namun hati-hati, jangan sampai makan buah rambusa muda, karena beracun.

Artikel ini telah tayang di Bobo.id dengan judul Buah ini Beracun Waktu Masih Muda, tapi Bernutrisi Tinggi Ketika Matang

Baca: Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Pasangan Ganda Indonesia Harus Keras Tundukkan Pemain Inggris

Baca: Dua Jaksa Ditangkap KPK, Disangka Menerima Suap Proyek Dinas Pekerjaan Umum

Tonton dan Subscribe

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved