Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kesehatan

10 Mitos Seputar Tidur, Jumlah Waktu Tidur Dapat 'Disiasati' Itu Hoaks

Banyak mitos seputar tidur yang dipercaya oleh masyarakat di dunia, seperti mendengkur adalah hal normal.

Editor:
istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tidur merupakan aktivitas penting bagi manusia. Tanpa tak cukup bisa menyebabkan gangguan kesehatan.

Menurut berbagai ahli, waktu tidur yang dianjurkan adalah selama 7 hingga 9 jam setiap malamnya.

Semakin berkurang waktu tidur, semakin tinggi pula risiko berbagai penyakit yang dapat muncul dalam tubuh.

Tidur pun memiliki banyak mitos, termasuk terkait kesehatan.

BERITA POPULER

Baca: Seorang Mahasiswa Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Kamar Kos, Diduga Kematian Karena Ini

Baca: 2 Anak Pejabat Pesta Sabu di Kamar Kos Gadis 19 Tahun, Digerebek saat Asik Lakukan Hal Terlarang Ini

Baca: Intip Suasana Malam Pertama Roger Danuarta dan Cut Meyriska, Ternyata Ada Sosok Ini Dalam Kamar

Follow Instagram Tribun Manado

Melansir laman Sleepfiundation.org, inilah 10 mitos yang berkembang dan banyak dipercayai masyarakat di dunia:

Mendengkur adalah normal dan tidak berbahaya

Mendengkur alias ngorok ternyata bisa menjadi gejala gangguan tidur yang dapat membahayakan, yang biasa disebut dengan sleep apnea.

Sleep apnea terjadi ketika adanya jeda dalam napas yang dapat mencegah udara untuk keluar masuk ketika tidur.

Orang yang memliki penyakit sleep apnea, biasanya akan terbangun di malam hari dengan terengah-engah.

Selain itu, pernapasan yang berhenti dapat megurangi kadar oksigen dalam darah sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, kardiovaskular, hipertensi, obesitas, dan diabetes.

Jumlah waktu tidur dapat 'disiasati’

Ahli tidur mengatakan kebanyakan orang dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 9 jam tidur setiap malam untuk menjaga kesehatan.

Mensiasati waktu tidur sesedikit mungkin, rupanya malah akan membuat waktu tidur semakin panjang di lain waktu.

Menyetel radio adalah cara efektif untuk tetap terjaga saat mengemudi

Rupanya alat bantu seperti mendengarkan musik, meyalakan AC, dan membuka jendela mobil tidak efektif untuk mencegah rasa kantuk.

BERITA SELEB

Baca: Sempat Dikabarkan Bangkrut, Muzdalifah dan Fadel Islami Kini Jualan Lemon

Baca: 4 Fakta Pernikahan Mewah Putra Raam Punjabi, Pesta 4 Hari 4 Malam hingga Dihadiri Aktris Mancanegara

Baca: Raffi Ahmad Keceplosan Sempat Ingin Nikahi Bella Sebelum Nagita Slavina, Langsung Minta Ini Pada Kru

Malah, ini bisa menjadi berbahaya dilakukan oleh orang yang mengemudi.

Mengonsumsi kopi memang bisa mencegah kantuk, namun membutuhkan waktu 30 menit hingga efeknya terasa.

Hal yang baiknya dilakukan ketika mengantuk di perjalanan adalah dengan keluar mobil dan mencari tempat istirahat untuk tidur selama 15 hingga 45 menit.

Murid yang tertidur di kelas adalah anak malas

Menurut para ahli tidur, remaja membutuhkan setidaknya 8 hingga 10 jam tidur setiap malam, dibandingkan dengan orang dewasa.

Tubuh remaja biasanya memerintahkan untuk terjaga di malam hari dan justru tertidur pada pagi hari.

Itulah sebabnya banyak murid sekolah yang mengantuk ketika jam pelajaran.

Insomnia hanya ditandai dengan kesulitan tidur saat malam

Faktanya kesulitan tidur hanyalah satu dari 4 gejala yang dikaitkan dengan insomnia.

Gejala lainnya yang dikaitkan dengan insomnia, yaitu: kesulitan tidur, bangun terlalu pagi dan tidak bisa tidur lagi, sering terbangun ketika tidur, dan bangun dengan perasaan lesu.

Kantuk di siang hari berarti seseorang tidak cukup tidur

Walaupun kantuk berlebihan di siang hari sering terjadi karena kurang tidur, ternyata kantuk juga dapat terjadi setelah tidur nyenyak.

Kantuk seperti itu bisa menjadi tanda adanya gangguan tidur, seperti narkolepsi atau sleep apnea.

Masalah kesehatan tidak ada kaitannya dengan jumlah dan kualitas tidur seseorang

Banyak penelitian yang menunjukkan korelasi antara kualitas tidur yang buruk atau kurangnya waktu tidur dengan berbagai penyakit.

Penyakit yang dimaksud seperti: tekanan darah tinggi, diabetes, dan depresi.

Salah satu sebabnya adalah kurang tidur dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk mengolah insulin, sehingga menyebabkan diabetes semakin parah.

Semakin tua usia, semakin sedikit jam tidur yang dibutuhkan

Rata-rata orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7 hingga 9 jam per hari dan pola tidur biasanya akan berubah seiring dengan bertambahnya usia.

Orang berusia tua mungkin kurang tidur di malam hari, hal itu disebabkan karena sering terbangun di malam hari, semisal untuk buang air kecil.

Meski demikian, kebutuhan tidur tidak akan berkurang dari waktu tidur orang dewasa.

Otak beristirahat ketika tidur

Tubuh beristirahat saat tidur, tetapi bukan otak. Otak tetap aktif, terisi ulang, dan masih mengendalikan banyak fungsi tubuh termasuk bernapas saat tidur.

 Jika terbangun ketika tidur, yang bisa dilakukan adalah tetap berbaring dan menunggu hingga tidur kembali

Hal terbaik yang bisa dilakukan saat terbangun di malam hari malam hari dan tidak bisa kembali tidur dalam waktu 15 hingga 20 menit, bangun dari tempat tidur dan lakukan sesuatu yang menenangkan.

Para ahli merekomendasikan untuk membaca atau mendengarkan musik.

Itulah mitos-mitos yang tak perlu dipercayai tentang tidur.(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth dengan judul 10 Mitos Tentang Tidur Paling Dipercaya Masyarakat, Padahal Hoax

Baca: Kejuaraan Dunia Bulutangkis, Pasangan Ganda Indonesia Harus Keras Tundukkan Pemain Inggris

Baca: Dua Jaksa Ditangkap KPK, Disangka Menerima Suap Proyek Dinas Pekerjaan Umum

Tonton dan Subscribe

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved