Kerusuhan Manokwari
BREAKING NEWS: Warga di Manokwari Bakar Ban dan Blokade Jalan, Protes Tindakan Rasisme
Aksi ini sebagai bentuk protes terhadap tindakan persekusi dan rasisme yang dilakukan oleh Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Oknum Aparat.
Enembe menyayangkan adanya tindakan rasis oknum aparat saat upaya penangkapan para mahasiswa tersebut. Terlebih, hal tersebut terjadi menjelang perayaan HUT ke-74 RI.
"Kita sudah 74 tahun merdeka, seharusnya tindakan-tindakan intoleran, rasial, diskriminatif tidak boleh terjadi di negara Pancasila yang kita junjung bersama," ujar Enembe. "Tindakan rasial di Surabaya sangat menyakitkan," kata Enembe.
Baca: Berikut 5 Alasan Mengapa Aktivis 98 Layak Masuk di Kabinet Jokowi
Baca: Sosok Tatang Koswara, Sniper Terbaik di Dunia, Tembak Kepala Musuh dari Jarak 300 Meter
Baca: Kisah Paskibraka Pembawa Baki saat Kakinya Tertusuk Paku 7 Cm, Menahan Sakit hingga Upacara Selesai
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO
Angkut paksa
Sebelumnya diberitakan, polisi mengngkut paksa 43 mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (17/8/2019) sore.
Angkut paksa dilakkan setelah polisi menembakkan gas air mata dan menjebol pintu pagar Asrama Mahasiswa Papua di Surabaya.
Wakapolrestabes Surabaya AKBP Leonardus Simarmata mengatakan, mahasiswa Papua tersebut dibawa untuk kepentingan pemeriksaan dalam kasus perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih ke dalam selokan.
Perusakan dan pembuangan Bendera Merah Putih tersebut diduga dilakukan oknum mahasiswa Papua.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca: Susi Pujiastuti Jadi Menteri Paling Populer dan Berpengaruh di Twitter, Anaknya Ungkapkan Hal Ini
Baca: Terduga Teroris yang Menyerang Polisi Berjualan Makaroni Goreng, Aktivitasnya Tak Dicurigai Warga
Baca: Gagal Penalti Morata Ditebusnya dengan Tandukan ke Gawang Getafe, Atletico Pun Menang
SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV