Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah Inspiratif

Sepatu Impian yang Tak Pernah Terbeli, Bung Hatta Simpan Guntingan Iklan hingga Akhir Hayat

Berpuluh-puluh tahun ia tak pernah bisa membeli sepatu impiannya. Bahkan saat Bung Hatta menjabat sebagai wakil presiden sekalipun.

Editor:
Kompas/JB Suratno
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam) Jumat siang kemarin. Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Proklamator Republik Indonesia Mohammad Hatta menyimpan guntingan iklan sepatu Bally hingga akhir hayatnya.

Berpuluh-puluh tahun ia tak pernah bisa membeli sepatu impiannya. Bahkan saat Bung Hatta menjabat sebagai wakil presiden sekalipun.

Ya, Bung Hatta sangat dikenal dengan gaya hidupnya yang amat sederhana.

Kesederhaan Bung Hatta terus bertahan, baik sebelum, saat, maupun setelah dia menjabat sebagai wakil presiden pertama Indonesia.

Salah satu cermin kesederhanaan Bung Hatta bisa dilihat dari cerita tentang sepatu Bally. Sepatu tersebut begitu disukainya.

Baca: Hasil Lengkap Liga Inggris, Manchester City Gagal Menang, Arsenal dan Liverpool Perkasa

Baca: Hasil Lengkap Liga Spanyol, Barcelona di Zona Degradasi, Real Madrid di Puncak Klasemen

Baca: Hasil Lengkap Liga Jerman, Dortmund Pimpin Klasemen Sementara, Munchen Tertahan di Kandang

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Pada tahun 1950-an, Bally sudah menjadi sebuah merek sepatu bermutu tinggi yang terkenal di Indonesia. Harganya pun tidak murah.

Bung Hatta ingin memilikinya. Tak sengaja, dia membaca iklan sepatu itu di koran. Di dalamnya ada informasi tentang tempat penjualan sepatu tersebut.

Hatta yang kala itu belum mempunyai cukup uang, lalu menggunting dan menyimpan potongan iklan tersebut.

Mungkin, maksudnya agar jika sudah ada rejeki maka dia tak perlu repot-repot mencari tempat di mana sepatu itu dijual.

Sayangnya, uang tabungan Hatta tidak pernah mencukupi. Selalu saja terambil untuk keperluan rumah tangga, atau untuk membantu kerabat yang datang meminta pertolongan.

Dalam buku ”Untuk Republik: Kisah-Kisah Teladan Kesederhanaan Tokoh Bangsa” karya Faisal Basri dan Haris Munandar, salah satunya ditampilkan kisah kesederhanaan Bung Hatta.

Dalam buku itu diceritakan, bahwa hingga akhir hayatnya, Hatta tidak pernah memiliki sepatu merek Bally yang diimpikannya.

Tak lama setelah wafat pada 14 Maret 1980, keluarga Bung Hatta menemukan lipatan guntingan iklan lama dalam dompetnya.

Iklan itu adalah iklan sepatu merek Bally, yang dulu disimpannya.

Bung Hatta memilih untuk tidak memilikinya. Padahal, dengan jabatannya sebagai wakil presiden, apalagi dia juga berasal dari keluarga yang tak kekurangan, bukan perkara sulit untuk mendapatkan sepatu itu.

Baca: Dapat Remisi, Rio Sedih Tinggalkan Teman-temannya di Lembaga Pemasyarakatan

Baca: HUT RI ke 74 - Warga Pulau Miangas Butuh Dokter dan Suplai BBM

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved