Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Hari Kemerdekaan

Mengapa Proklamasi Kemerdekaan RI Dibacakan Pertama Kali di Cirebon Oleh Seorang Dokter? Ini Alasan

Teks proklamasi itu dibacakan dr Soedarsono, dokter di rumah sakit Oranje yang kini menjadi RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.

(intisari)
Bung Karno dan Bung Hatta membacakan teks proklamasi. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Hari ini tepat 74 tahun yang lalu terjadi peristiwa bersejarah di Cirebon.

Proklamasi kemerdekaan RI ternyata dibacakan pertama kali di Cirebon.

Tepatnya di Alun-alun Kejaksan, Jalan Kartini, Kota Cirebon, pada 15 Agustus 1945.

Teks proklamasi itu dibacakan dr Soedarsono, dokter di rumah sakit Oranje yang kini menjadi RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.

Budayawan Cirebon, Nurdin M Noor, mengatakan, Soedarsono memproklamirkan kemerdekaan RI atas perintah Sutan Sjahrir.

"Cirebon dipilih karena saat itu dianggap masih aman dari penjajah Jepang," ujar Nurdin M Noer saat ditemui di kediamannya di kawasan Perumnas, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Kamis (15/8/2019).

Ia mengatakan, setelah menyerah dari Sekutu para tentara Jepang banyak berkumpul di kota-kota besar.

Baca: Viral Video Vina Garut, 3 Pria VS 1 Wanita, Durasi Video 1 Menit 7 Detik

Baca: 9 Pengakuan Mengejutkan Ahok Saat di Kupang, Ungkap Sifat Sang Istri & Singgung Soal Menteri Jokowi

Baca: Update Fakta Pembunuhan Satu Keluarga di Banten, Pelaku Bertopeng dan Diduga Pembunuhan Berencana

FOLLOW FACEBOOK TRIBUN MANADO

Bahkan, menurut dia, pembacaan teks proklamasi itupun terjadi secara spontan.

Saat itu, Sjahrir mengirimkan telegram langsung kepada Soedarsono setelah memastikan Jepang menyerah kepada sekutu.

"Inti dari Telegram itu memerintahkan agar dokter Soedarsono membacakan teks proklamasi yang sudah disiapkan," kata Nurdin M Noor.

Ia mengatakan, Sutan Sjahrir merupakan tokoh gerakan bawah tanah dan Dokter Soedarsono merupakan orang dekatnya.

Setelah mendapat telegram dari Sutan Sjahrir, para pejuang di Cirebon berkumpul dan menggelar rapat kecil hingga disepakati Sordarsono yang membacakannya.

Kala itu, Sjahrir meminta dokter Soedarsono membacakan teks proklamasi Cirebon karena dianggap mampu.

Selain itu, Dokter Soedarsono juga merupakan salah satu tokoh Cirebon yang berpendidikan.

Teks Proklamasi (Dok. Kompas)
Teks Proklamasi (Dok. Kompas) (Dok Kompas)

"Setelah membacakan teks proklamasi, para pejuang langsung menyiarkan kabar itu ke beberapa daerah di Cirebon, misalnya di Kecamatan Waled, Palimanan, dan Plumbon," kata Nurdin M Noor.

Namun, hingga kini tidak ada yang tahu isi dari teks proklamasi yang dibacakan Dokter Soedarsono.

Bahkan, keberadaan naskah proklamasi kemerdekaan yang dibuat Sjahrir tersebut sudah tidak diketahui.

Dibacakan di Cirebon oleh Seorang Dokter

Para pejuang yang dipimpin dr Soedarsono membacakan proklamasi kemerdekaan RI di Alun-alun Kejaksan, Jl Kartini, Kota Cirebon, pada 15 Agustus 1945.

Ya, kemerdekaan RI ternyata diproklamirkan pertama kali di Kota Udang.

Dua hari sebelum naskah proklamasi kemerdekaan RI dibacakan Soekarno - Hatta di Jalan Pegangsaan Timur pada 17 Agustus 1945.

Budayawan Cirebon, Nurdin M Noor, mengatakan, dr Soedarsono sendiri merupakan pejuang kemerdekaan RI asal Cirebon.

Baca: Peringatan Dini BMKG Jumat 16 Agustus 2019: Potensi Hujan Petir hingga Gelombang Laut 3 Meter

Baca: Kucing Juga Punya Kepribadian, Peneliti Membaginya Jadi 5 Kelompok, Ada yang Neurotic juga

Baca: Pamer Kemesraan dengan Vanessa Angel, Hotman Paris Sindir Farhat Abbas: Elu Bisa Apa Coba?

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

"Beliau ini ranah politiknya di bawah Sutan Sjahrir, dan ayah dari Prof Dr Juwono Soedarsono, Menteri Pertahanan era Soeharto," kata Nurdin M Noor saat ditemui di kediamannya di kawasan Perumnas, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Kamis (15/8/2019).

Kala itu, Soedarsono merupakan dokter di Rumah Sakit Oranje yang kini telah berubah nama menjadi RSD Gunung Jati, Kota Cirebon.

Nurdin mengakui hal itu merupakan peristiwa sejarah yang luar biasa dan tidak disangka-sangka.

Ia mengatakan, tidak semua orang tahu mengenai peristiwa bersejarah tersebut.

Mengingat minimnya catatan sejarah mengenai proklamasi kemerdekaan RI yang dipimpin dr Soedarsono itu.

Hanya Alun-alun Kejaksan, Kota Cirebon, yang menjadi saksi bisu tentang para pejuang membacakan teks proklamasi tersebut.

"Saat itu juga hanya disaksikan kira-kira 50-an orang," ujar Nurdin M Noor.

Saat ini, Alun-alun Kejaksan sendiri ditutup sementara karena tengah direvitalisasi.

Seluruh sisinya juga tampak ditutupi seng setinggi kira-kira dua meter dan terlihat sejumlah alat berat terlihat yang dioperasikan.

Proyek revitalisasi alun-alun tersebut menggunakan dana hibah Pemprov Jabar dan ditargetkan selesai akhir tahun ini.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id

Baca: Dikenal Sebagai Petinju Tanpa Ampun, Mike Tyson Ungkap Penyesalannya Terbesarnya

Baca: Profil 5 Kepala Daerah yang Digadang jadi Kandidat Menteri Jokowi-Maruf

Baca: Karier Sepakbola Hancur, Pesebakbola Ini Jadi Pengemudi Ojek Online untuk Menyambung Hidup

SUBCRIBE TRIBUN MANADO TV

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved