Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Terkini

Tahun 2019, Tiga Anggota Polri Gugur saat Melaksanakan Tugas, Ini Kisah Perjuangan Mereka

Tahun 2019, Kepolisian Republik Indonesia mengalami duka yang mendalam. Tercatat sudah tiga anggota Polri yang meninggal, saat melaksanakan tugas

Editor: Rhendi Umar
Kolase Tribun Manado/Foto: Istimewa
3 Anggota Polri Gugur Pada Tahun 2019 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Tahun 2019, Kepolisian Republik Indonesia ( Polri) mengalami duka yang mendalam 

Tercatat sudah tiga anggota Polri yang meninggal, saat melaksanakan tugas.

Mereka adalah Bripka Rachmat Effendy, Bripka Desri Sahroni, Briptu Heidar.

Dua diantaranya gugur di daerah Papua, sedangkan satunya gugur di depok Jawa Barat.

Berikut kronologi kejadian, para anggota Polri meninggal dalam tugas.

Baca: Gadis 19 Tahun jadi Budak Nafsu Oknum Polisi Selama 4 Tahun, Begini Pengakuan Korban

Baca: Bangun Pagi Bisa Terhindar dari Cepat Lupa, Yuk Cari Tahu Manfaat Lainnya

Baca: Romelu Lukaku Sebut Latihan di Inter Milan Lebih Berat Dibanding di Manchester United

Bripka Rahmat Effendy

Bripka Rachmat Effendy gugur setelah tewas ditembak dengan 7 peluru oleh oknum Polisi Brigadir Rangga Tianto.

Kejadian penembakan ini dipicu karena Brigadir Rangga, tak menerima pelaku tawuran yang adalah saudaranya diamankan oleh Bripka Rachmat Effendy.

Brigadir Rangga selaku pamannya meminta pelaku tawuran dibebaskan, namun ditolak oleh Bripka Rachmat Efendy.

Namun Bripka Rahmat langsung menjawab bahwa proses sedang berjalan dan dia sebagai pelapornya.

Informasinya Rahmat berbicara dengan nada agak keras bicaranya sehingga membuat Brigadir Rangga emosi karena tidak terima.

Tak lama kemudian dia ke ruang sebelah dan mengeluarkan senjata dan langsung menembakkan senjata api jenis HS 9 mengenai bagian dada, leher, paha dan perut sehingga meninggal di tempat.

Namun dibalik nada keras yang disampaikan korban kepada Bripka Rachmat, ternyata ada alasan tersendiri.

Rachmat Effendy ingin mengamankan atau menyelamatkan si pelaku tawuran itu dari amukan warga yang kesal dan marah karena aksi tawuran.

"Kalau anak itu tidak dibawa Rachmat Effendy ke Polsek Cimanggis, dia bisa dikeroyok dan dihajar massa atau warga di sana," ungkap rekan polisi bernama Sumardji.

Bripka Rahmat Korban Penembakan oleh Anggota Polri
Bripka Rahmat Korban Penembakan oleh Anggota Polri (ISTIMEWA/WARTAKOTA)
Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved