Waspadai Penumpang Gelap: Gerindra Berikan Penjelasan
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menilai penumpang gelap yang disebut-sebut
Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menilai penumpang gelap yang disebut-sebut sedang menunggangi Prabowo Cs merupakan hal yang wajar. Meski demikian, ia menegaskan partai Gerindra tetap mewaspadai kehadirannya agar partai berjalan sesuai cita-citanya.
"Ya itu memang sudah biasa (ada penumpang gelap) dalam satu prapol. Jangan parpol, dimana-mana juga bisa dikatakan penumpang gelap ada orang yang artinya tangkis kanan disana, tangan kiri disini itu sudah biasa," ujar Rachmawati, Senin(12/8).
Baca: Polisi Tewas Ditembak KKB Papua: Briptu Heidar Sempat Disandera
Diketahui, sebutan penumpang gelap menjadi familiar usai Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad berkisah menyoal penumpang gelap yang seolah-oleh mendukung Prabowo Subianto namun belakangan menyudutkan dan memanfaatkan situasi.
Sufmi Dasco menjelaskan Prabowo bisa meninggalkan penumpang gelap tersebut dan membuat kelompok-kelompok tersebut gigit jari.Dengan tegas, Sufmi Dasco menyatakan penumpang gelap tersebut mencoba memanfaatkan Prabowo demi kepentingan mereka.
"Soal penumpang gelap, bukan karena kita singkirkan. Prabowo jenderal perang Bos. Dia bilang sama kita, kalau diadu terus, terus dikorbankan, saya akan ambil tindakan tidak terduga. Dia banting stir, dan orang-orang itu gigit cari," tutur Sufmi.
Baca: Kandouw Lawan Sepadan Tetty-Vicky: Begini Analisa Pengamat Politik
"Tapi kita (Partai Gerindra) Insya Allah tetap mewaspadai supaya apa yang menjadi cita-cita partai itu kita bisa dijalankan dengan baik," ujar Rachmawati.
Sejauh ini, ia menuturkan, Partai Gerindra belum mengetahui pasti siapa pihak yang disebut-sebut penumpang gelap itu. "Enggak ada semacam itu. Kalau enggak suka itu tentu ada istilah alasannya, nah itu harus berlapang dada untuk menerima semuanya, baik yang setuju merapat setengah setuju maupun yang tidak setuju sama sekali. Kita harus bisa terima kritikan atau masukan dari berbagai parpol," jelasnya.
Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Saleh Daulay mengatakan bahwa isu penumpang gelap yang disampikan oleh Wakil ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad, tidak boleh dianggap remeh. Karena menurut Saleh penumpang gelap itu diisiukan akan membuat Indonesia rusuh atau chaos.
"Mereka ingin Indonesia ribut dan pada akhirnya menyalahkan Jokowi, jadi tidak boleh dianggap remeh," ujar Saleh.
Bila memang ada, Saleh mengatakan masalah penumpang gelap tersebut perlu ditindaklanjuti. Pihak Gerindra yang menghembuskan informasi tersebut, harus berani membeberkan siapa penumpang gelap yang dimaksud.
"Perlu diungkap siapa saja mereka, apa motifnya, siapa di belakangnya, dan bagaimana relasinya dengan Prabowo selama kampanye kemarin," katanya. Bila tidak diungkap menurut Saleh, maka pihak-pihak yang selama ini berada di sekeliling Prabowo menjadi tertuduh. Selain itu, dampaknya akan timbul saling curiga diantara pendukung Prabowo.
"Ini tidak boleh berhenti sampai pada isu saja. Harus dituntaskan agar semua pihak merasa nyaman dan tidak terusik," katanya.
Yang paling dikhawatirkan menurut Saleh, isu adanya penumpang gelap tersebut akan menimbulkan kegelisahan baru di tengah masyarakat. "Padahal, masyarakat kita saat ini sudah sangat tenang.
Baca: SBY-AHY-Ibas Bergantian Jaga Eyang Habibah
Tidak ada riak-riak pasca penetapan pemenang pilpres," pungkasnya. Sekjen PPP Arsul Sani mengatakan pihaknya mendukung partai Gerindra dan Prabowo Subianto bertindak tegas kepada penumpang gelap yang sudah menunggangi pilpres.
"PPP bersyukur bahwa pascapilpres ini Pak Prabowo dan teman-teman Gerindra juga bersikap tegas terhadap mereka yang masih terus dengan agenda dan cara-cara mereka itu, yakni dengan meninggalkannnya. Mereka menjadi tidak memiliki patron politik pada level nasional yang seperti sosok Pak Prabowo tersebut," ujar Arsul.