Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kongres V PDIP

Kongres V PDIP Ada yang 'Kebakaran Brewok' saat Megawati Istimewakan Prabowo, Jokowi Kesulitan

Kongres V PDIP, "Tapi satu hal yang penting, mau kebakaran brewok hingga Jokowi Kesulitan soal permintaan jatah menteri kader PDIP.

Penulis: Frandi Piring | Editor: Frandi Piring
TRIBUN BALI/RIZAL FANANI
Prabowo Subianto menghandiri kongres V PDIP. Ia bahkan disapa khusus oleh Megawati dalam sambutannya. Jokowi juga memanggil sebagai sahabat. 

"Saya kira permintaan yang berat bagi Presiden," kata Arya seusai diskusi tentang 'Demokrasi dan Penegakan HAM di Masa Depan', di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (9/8/2019).

"Karena delapan kursi pertama dari sisi nominal itu cukup besar."

"Sehingga kalau itu dipenuhi oleh Presiden, maka Presiden akan mengorbankan janjinya soal membentuk kabinet dari kelompok profesional," sambungnya.

Hal itu juga menurut Arya akan menganggu keseimbangan dalam internal koalisi partai pendukungnya.

"Kedua, karena permintaannya terlalu besar, itu akan mengganggu keseimbangan di internal koalisi partai pendukungnya."

"Karena bagaimanapun selisih antara partai PDIP dengan Golkar dengan Nasdem dan beberapa partai lain kan juga tidak terlalu besar, hanya kurang lebih sekitar 5 sampai 6 persen," ulas Arya.

Arya menilai, ada banyak hal yang mempengaruhi kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019, selain kerja politik bersama dan performa Jokowi.

"Kalau permintaannya terlalu besar itu akan merepotkan Presiden, karena presiden harus menegosiasikan soal permintaan yang besar ini kepada partai-partai koalisi lain."

"Saya kira dari sisi nominal itu terlalu besar, sulit dipenuhi Presiden. Mungkin angka yang paling moderat di angka 6 itu sudah paling besar," ucap Arya.

Arya menilai, cara Megawati Sukarnoputri menyampaikan hal tersebut di depan publik luas, membuat Jokowi tidak nyaman.

"Pernyataan Bu Mega tentu di satu sisi adalah membuat Jokowi tidak nyaman juga."

"Dalam situasi di mana Jokowi berada pada posisi yang cukup sulit di tengah menegosiasikan dua poros ini, dan tengah menegosiasikan apakah akan ada partai baru atau tidak."

"Kemudian muncul pernyataan permintaan itu. Saya kira itu membuat posisi Jokowi menjadi tidak nyaman dalam menolak koalisi ini," papar Arya.

Menurut Arya cara, Megawati Sukarnoputri tersebut merupakan bentuk kesadaran PDIP yang melihat Jokowi belum banyak bicara soal apa yang diprioritaskannya dalam kabinet.

Kedua, Arya menilai cara itu adalah respons partai berlogo banteng bermoncong putih itu atas manuver politik partai lain.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved