Paskibraka
Kisah Alim Arsad, Paskibraka Nasional Sering Di-Bully, Ayah: Sering Dibilang Banci, Dia Buktikan!
Alim Arsad (16), siswa asal Desa Tolondadu Satu, Kecamatan Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) yang menjadi Paskibraka Nasional
Penulis: Nielton Durado | Editor: Aldi Ponge
Pertama kali mendengar jika sang anak lolos ke Jakarta, Nani mengaku langsung sujud syukur.
"Saya ajak istri untuk salat dan mendoakan anak kami senantiasa diberikan kesehatan," ungkap dia.
Sementara itu, Rita Diyunu sang ibu mengaku sedih karena tak bisa ke Jakarta melihat anaknya.
"Saya sedang sakit, jadi tak bisa jalan jauh," ujar Rita.
Rita bersyukur bahwa Allah memberikan anak yang sangat perhatian dalam keluarganya.
"Alim itu anaknya tahu susah. Pulang sekolah sering cari uang dengan jadi buruh batu dan pasir.
Kadang dia juga memangkas rumput di kebun orang," ungkapnya.
Biaya untuk memangkas rumput dan buruh batu adalah Rp 100.000 per hari.
"Sebagian uangnya ia tabung, tapi sering juga kami pinjam untuk beli lauk," ucap Rita.
Ia membeberkan jika Alim pengen masuk Akademi Polisi (Akpol).
"Tapi Alim tahu kondisi kami seperti apa. Saya hanya selalu pesan jika ada keinginan Allah pasti berikan jalan," ujar sang ibu.
Kedepannya Rita berharap sang anak bisa mencapai cita-citanya menjadi seorang polisi dan membanggakan Bolsel.
"Kami doakan dia bisa jadi polisi dan sekolahkan adiknya. Karena secara biaya kami sudah tidak mampu lagi," aku dirinya.
Rita juga menitipkan pesan agar ketika Alim berada di Jakarta bisa menjaga salat dan kesehatan.
"Minta terus bimbingan pada Allah. Insya Allah akan selalu ada jalan," tandasnya. (Nie)
Channel Youtube Tribun Manado :