Inspirasi
KISAH Jan Koum yang Pernah Melamar Kerja di Facebook Namun Ditolak, Sukses Dengan Aplikasi Buatannya
Acton dan Koum mendirikan perusahaan WhatsApp Inc. pada Februari 2009 di California.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Apakah ini yang dinamakan Bersakit - sakit dahulu bersenang kemudian?
Jan Koum adalah orang keturunan Ukraina, bekas Uni Soviet yang migrasi ke AS.
Koum bertemu dengan Acton pada 1997 saat keduanya sama-sama bekerja di Yahoo.
Sebelum bekerja di Yahoo, Koum pernah mengenyam pendidikan di universitas.
Dilansir dari akun Instagram @jobstreetindonesia, Koum keluar dari universitas karena ingin fokus bekerja di Yahoo.
Kala itu Yahoo adalah salah satu perusahaan besar dibidang teknologi dan banyak orang mendambakan untuk bisa bekerja di sana.
Namun saat itu Koum sangat benci dengan pekerjaannya yang mengurus mengenai Iklan.
Baca: Kopaska TNI AL Ternyata Selalu Bawa Alat Kontrasepsi Ini Saat Jalankan Misi Berbahaya, Ini Fungsinya
Baca: Wali Kota Surabaya Respon Cuitan Anggota TGUPP DKI Jakarta, Risma: Dia Mengejek Saya, Lihat Saja ya!
Baca: Terungkap Fakta Kematian Paskibra Aurel, Diduga Salah Satu Bukti, Senior Sobek Buku Harian Korban
Follow Facebook Tribun Manado
Menurut @jobstreetindonesia, Pada tahun 2007 Koum undur diri dari Yahoo dan melamar ke Facebook, namun ditolak.
Setelah melihat peluang bisnis di App Store, kemudian ia dan temannya, Acton (Brian Acton) memiliki inisiatif untuk membuat aplikasi status tanpa iklan.
Acton dan Koum mendirikan perusahaan WhatsApp Inc. pada Februari 2009 di California.
WhatsApp awalnya merupakan penyedia layanan update status di ponsel, sebelum kemudian berubah menjadi pesan instan.
Dilansir dari kompas.com (1/5/18), pada 2014 Whatsapp dibeli oleh Facebook dengan nilai pembelian sebesar 19 Miliar dollar AS atau lebih dari RP 200 triliun.

Pasca akuisisi WhatsApp oleh Facebook pada 2014, dompet Koum memang menjadi sangat tebal.
Saham WhatsApp sebesar 45 persen yang dimilikinya diperkirakan bernilai 6,8 miliar dollar AS.