Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Inspirasi

KISAH Jan Koum yang Pernah Melamar Kerja di Facebook Namun Ditolak, Sukses Dengan Aplikasi Buatannya

Acton dan Koum mendirikan perusahaan WhatsApp Inc. pada Februari 2009 di California.

SEPOSITIF
Jan-Koum pendiri aplikasi Whatsapp 

Kini, WhatsApp adalah aplikasi pesan instan terbesar di dunia dengan jumlah pengguna aktif bulanan mencapai 1,5 miliar, yang tercatat pada Januari 2018.

Namun, pada mei 2018 Jan Koum mengumumkan mundur dari Facebook, perusahaan yang telah membeli Whatsapp.

Ada apa di balik kepergian Koum dari WhatsApp?

Hengkangnya sang pendiri aplikasi pesan instan terpopuler sejagat ini disinyalir berkaitan dengan konflik soal kebijakan privasi pengguna antara WhatsApp dan induk semangnya, Facebook.

Sedari awal, Koum dan Acton mendirikan WhatsApp dengan fokus terhadap privasi pengguna dan menolak kehadiran iklan.

Baca: TES KEPRIBADIAN: Ada Berapa Banyak Hewan yang Bisa Kamu Lihat dalam Gambar Ini? Jawab Dengan Tepat!

Baca: Si Jagur, Meriam Peninggalan Portugis dengan Kontroversi Simbol Tangan Mengepal yang Dianggap Vulgar

Baca: VIDEO Gadis 3 Tahun Diculik 2 Pria, DISUNTIK & Lakukan Hal Keji, Tak Disangka Pelakunya Adalah Ini

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN MANADO

Koum pun berjani akuisisi oleh Facebook tak bakal berdampak pada prinsip WhatsApp.

Kebijakan itu diteruskan oleh Facebook sehingga WhatsApp hingga kini tidak menampilkan iklan.

Namun, lambat laun Facebook menekan WhatsApp untuk mulai menghasilkan uang.

Salah satu langkahnya dilakukan pada 2016, saat WhatsApp mengumumkan bakal memberikan nomor-nomor telepon penggunanya ke Facebook, untuk keperluan targeting iklan.

Hal ini berujung pada denda sebesar 122 juta dollar AS dari regulator di Uni Eropa.

Lalu, untuk pengembangan WhatsApp Business, Facebook disinyalir meminta WhatsApp menurunkan tingkat enkripsi end-to-end agar lebih mudah dipakai menerapkan aneka tools bisnis.

Padahal, enkripsi ini adalah fitur privasi andalan WhatsApp agar data pengguna tak bisa diintip oleh siapa pun, termasuk WhastApp dan Facebook sendiri.

Terakhir datanglah skandal Cambridge Analytica (CA).

Namun, keterangan sumber yang dirangkum KompasTekno dari TechCrunch,

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved