Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

NEWS

Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang, Kadang Tidur di Becak

Meski begitu, Wawan tetap semangat menafkahi keluarganya meski harus mengayuh becak dengan satu kaki saja, yakni kaki kirinya

Editor: Indry Panigoro
KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA
Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang Kadang Tidur di Becak 

"Ya bagi saya, berapapun, cukup tidak cukup tetap harus disyukuri," lanjutnya.

Meski begitu tak jarang juga ada penumpang yang baik hati.

Penumpang ini tidak mau diberi kembalian, malahan memberikan tambahan uang kepada Wawan.

Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang Kadang Tidur di Becak
Demi Nafkahi Keluarga, Pria Kayuh Becak Pakai 1 Kaki: Jam 2 Pagi Baru Pulang Kadang Tidur di Becak (KOMPAS.com/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)

Kaki diamputasi

Wawan mengatakan, musibah yang terjadi pada kaki kanannya ini terjadi saat di Magelang.

Waktu itu ketika malam hari ia hendak menuju Yogyakarta.

Namun ketika berjalan kaki, ia malah terjatuh ke dalam sebuah lubang sedalam lutut orang dewasa.

Lubang tersebut rupanya bekar orang membakar sampah.

"Tahun 2013 Saya jatuh, langsung tidak sadarkan diri, tahu-tahu sudah di rumah sakit."

"Cerita orang yang menolong, saya jatuh di lubang bekas orang bakar sampah dan masih panas," ucapnya.

Karena hal itu, kaki kanannya mengalami luka bakar serius.

Ia pun akhirnya dirawat di rumah sakit selama beberapa hari.

Setelah keluar dri rumah sakit Wawan pun langsung bekerja sebagai tukang becak.

Ini dikarenakan ia harus tetap bisa mencari nafkah.

Wawan pun terpaksa menahan sakit dari kakinya saat mengayuh becak.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved