Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Risma ke Pilgub Jakarta, Sekjen PDI-P: Kami Pilih Kader Sendiri

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi rencana Partai Nasdem

Penulis: Tim Tribun Manado | Editor: Lodie_Tombeg
Tribunnews
Hasto Kristiyanto saat diwawancarai 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi rencana Partai Nasdem memboyong Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ke Pilkada DKI Jakarta 2022. Hasto mengatakan PDI-P selalu mengangkat kader-kadernya sebagai calon kepala daerah, bukan mengambil kader partai politik lain.

Hasto Kristiyanto tidak memberikan pernyataan tegas soal setuju atau menolak pinangan Partai Nasdem untuk memboyong Risma ke Jakarta. Risma adalah kader PDI Perjuangan. Hasto mengatakan dalam mekanisme internal, PDI-P memprioritaskan mendorong kader sendiri sebagai calon kepala daerah.

Baca: Taufik Hidayat Diperiksa Lima Jam oleh KPK

"Kalau bagi PDI-P prioritas kami adalah mendorong kader partai sendiri sebagai kepala daerah," kata Hasto di kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Kamis (1/8).

Hasto memaparkan PDI-P memiliki instrumen untuk melihat respons masyarakat terkait calon kepala daerah. PDI-P menempatkan calon kepala daerah melalui sistem kaderisasi partai, tidak mencomot kader dari partai lain.

"Kami menempatkan calon-calon kepala daerah sebagai proses kelembagaan sistemik dari dalam partai melalui sekolah partai, bukan mengambil dari kader lain," ujar Hasto.

Menurut Hasto komunikasi antara PDI-P dengan Partai Nasdem sangat baik. PDI-P dan Partai Nasdem berkoalisi mendukung Joko Widodo dalam pemilihan presiden 2019.

"Komunikasi kami intens. Para sekjen berkomunikasi, di antara ketua fraksi juga ada komunikasi," tutur Hasto.

Baca: Cerita Satu Keluarga Tewas Tertimpa Truk Tanah: Mama Jangan Tinggalin Kaila Ma

Partai Nasdem tertarik membawa Tri Rismaharini ke DKI Jakarta pada Pilkada 2022 mendatang. Pinangan ini diungkapkan oleh Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Bestari Barus.

Bestari mengatakan Risma cocok memimpin DKI Jakarta mengacu pada cara dia mengelola Kota Surabaya selama ini. Pernyataan tersebut disampaikan Bestari saat studi banding DPRD Provinsi DKI Jakarta untuk menyelesaikan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Sampah dengan Konsep Intermediate Treatment Facility (ITF) di Surabaya.

"Masalah sampah ini bisa selesai kalau Bu Risma pindah ke Jakarta. Apakah Ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat," ujar Bestari, Senin (29/7) lalu.

Saat ditemui di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (30/7), wartawan bertanya kepada Risma soal peluang dan kemungkinan akan turut meramaikan Pilkada DKI Jakarta 2022 mendatang. "Bagaimana dengan tawaran kepada Bu Risma untuk maju di Pilkada DKI Jakarta tahun 2022?" tanya wartawan.

Baca: Fintech Atasi Gap Kredit Rp 1.000 Triliun: Begini Penjelasan AFPI

Risma tidak langsung menjawab. Ia kemudian menyampaikan Pilkada DKI Jakarta 2022 masih sangat lama. "Belum tahu, wong (orang) masih lama, kok," kata Risma sambil tersenyum.

Tidak puas dengan jawaban Risma, wartawan kemudian mencoba bertanya lagi. "Selain ditawari di Pilkada DKI Jakarta, apa ada tawaran lain untuk menjadi menteri?" tanya wartawan lagi.

Risma kemudian membalas pertanyaan wartawan dengan candaan dan meninggalkan awak media untuk melihat satwa di Kebun Binatang Surabaya. "Siapa yang nawari? Seng nawari awakmu? Awakmu toh. (Siapa yang menawarkan? Yang nawarkan kamu? Kamu kan)," ujar Risma lalu terkekeh. (Tribun Network/Surya/yud)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved